Haris Zone official website | Members area : Register | Sign in
Image and video hosting by TinyPic


~*0*~
Ketika Anda berhenti mengubah, Anda sudah berakhir (Benjamin Franklin)
.

~*0*~
Perubahan dimulai ketika seseorang melihat langkah berikutnya (Willian Drayton)
.

~*0*~
Dia yang menolak perubahan adalah arsitek pembusukan (Harold Wilson)
.

~*0*~
Perubahan itu sendiri kekal, terus menerus, abadi. (Arthur Schopenhauer)
.

~*0*~
Perjalanan seribu batu bermula dari satu langkah (Lao Tze)
.

~*0*~
Ubah pikiran Anda dan Anda akan mengubah dunia (Norman Vincent Peale)
.

~*0*~
Tidak ada yang salah dengan perubahan, selama berada di arah yang benar (Winston Churchill)
.

~*0*~
Kita berubah, apakah kita suka atau tidak (Ralph Waldo Emerson)
.

~*0*~
Kita harus berubah menjadi seperti yang ingin kita lihat (Mahatma Gandhi)
.

~*0*~
Berteriaklah lantang jika dunia ingin melihatmu, Singkirkan rasa takutmu jika kau inginkan perubahan, Yakinlah kau bisa jika oranglain ingin percayai dirimu, Karena aku adalah sang inovator...! (anonim)
.
Image and video hosting by TinyPic
.
Image and video hosting by TinyPic Image and video hosting by TinyPic
Selamat Datang di Website Haris Media ------ Maaf Website Ini Masih Dalam Proses Pengembangan

Lima Cara Alami Memerangi Jerawat Membandel

Kamis, 31 Maret 2011

RI-Australia Kembali Selenggarakan Bali Process

Senin, 28 Maret 2011

Menlu RI Marty Natalegawa bersama Menlu Australia Kevin Rudd dijadwalkan akan membuka pertemuan tingkat menteri keempat membahas mengenai masalah imigran gelap, penyeludupan manusia dan kejahatan lintas batas lainnya (The Fourth Bali Regional Ministerial Conference/BRMC-4) pada 30 Maret 2011 di Bali.

Pertemuan akan diawali dengan Senior Officials Meeting yang dimulai hari ini, Selasa (29/3), yang diharapkan akan dihadiri oleh para pejabat tinggi dari sekitar 41 negara antara lain Australia, Selandia Baru, Thailand, Malaysia, Singapura, Srilangka, dan Timor Timur. Selain itu, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan the International Organization for Migration (IOM) juga akan hadir sebagai ‘observer’.

Sementara itu, tercatat sebanyak 18 menteri telah menyatakan kesediaannya untuk hadir pada pertemuan yang akan membahas tindak lanjut dari kesepakatan yang telah dicapai terkait dengan pembentukan kerangka regional dan prosedur operasional.

Kegiatan Bali Process dipandang telah memberikan kontribusi positif, khususnya pada aspek peningkatan kapasitas dan peningkatan jejaring antar pemangku kepentingan di kawasan terkait kerjasama penanggulangan penyelundupan manusia, perdagangan orang dan kejahatan lintas negara lainnya.

(Source : okezone.com)

Rp 505 Miliar untuk Pasar Tradisional

Kutoarjo - Untuk merevitalisasi pasar tradisional tahun ini kementerian perdagangan mengalokasikan anggaran sebanyak Rp 505 miliar. Program tersebut akan terus berlanjut karena sekitar 95 persen dari 4.000 pasar tradisional, yang sudah terdata kondisi fisiknya sudah tidak layak. "Pasar yang sudah terdata itu baru sekitar 30 persen dari total pasar tradisional di Indonesia. Jadi revitalisasi akan menjadi program berkelanjutan. Tahun ini ada 120 pasar yang direhab dan 10 diantaranya merupakan pasar percontohan," kata Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, usai meninjau Pasar Grabag di Purworejo, Senin (28/3/2011).

Pasar tradisional yang kondisinya tidak layak rata-rata sudah berusia di atas 20 tahun. Pasar tersebut dibangun pada zaman Orde Baru sebagai bagian dari proyek inpres. Dari total anggaran sebanyak Rp 88 miliar dialokasikan untuk pasar percontohan. "Untuk pasar Grabag anggarannya Rp 5 miliar. Tahun depan kami berharap alokasinya bisa lebih besar. Revitalisasi pasar tradisional tergantuung komitmen daerah. Daerah yang komitmennya tinggi akan lebih cepat mendapatkan anggaran," ujarnya.

Menurut dia revitalisasi pasar tradisional sangat penting untuk menghilangkan dikotomi pasar modern dengan tradisional. Pasar tradisional harus dibenahi, baik f isik maupun pengelolaan manajemennya. Untuk melindungi pasar tradisional tiap daerah diwajibkan menerbitkan peraturan daerah yang mengatur soal zonasi minimarket.

Dia mengingatkan agar pemerintah daerah menghindari kericuhan saat pemindahan pedagang ke pasar baru. "Caranya dengan memberikan prioritas tempat berjualan bagi pedagang lama. Selain itu jangan lupa soal pengelolaan limbah dan pengelolaan distribusi barang," katanya .

Kedatangan Mari ke Purworejo untuk mengecek langsung kondisi Pasar Grabag sebelum direhab. Pasar seluas 4.000 meter persegi tersebut, kondisinya cukup parah. Apalagi saat ditinjau tengah hujan gerimis sehingga kondisi pasar becek dan sepi pembeli.

"Nanti selama pasar dipugar saya minta pedagang mau pindah ke lokasi sementara. Kalau sudah selesai direhab, tolong dirawat bersama. Sebagai pasar percontohan, Pasar Grabag harus menjadi inspirasi bagi pasar lain. Selain Purworejo, Jawa Tengah masih dapat jatah untuk Pasar Cokro Kembang di Klaten dengan anggaran Rp 9 miliar," tambah Mari.

Wakil Bupati Purworejo, Suhar mengatakan untuk membangun Pasar Grabag dibutuhkan anggaran Rp 5 miliar. "Sisa anggaran sebanyak Rp 1 miliar dari jatah pusat akan digunakan untuk merehab pasar lainnya. Kami memiliki 27 pasar kabupaten, yang kondisinya belum semuanya layak," katanya.

Suhar mengatakan, secara khusus Purworejo tidak mengalokasikan dana pedamping untuk merehab Pasar Grabag. Pemerintah setempat hanya menyediakan dana untuk desain pasar. Rencananya pasar dibangun dengan 49 kios dan 292 unit los. Pembangunan akan dimulai paada bulan Januari dan ditargetkan selesai pada bulan November.

(Source : kompas.com)

Gaji PNS Naik, Gaji Pejabat Menyusul?

Kendati sudah menaikkan gaji pokok pegawai negeri sipil (PNS) dan anggota TNI/Polri namun rencana pemerintah menaikkan gaji pejabat negara masih menggantung. Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, mengatakan bahwa kenaikan gaji pejabat hingga kini belum selesai dibahas oleh Tim Reformasi Birokrasi. Jika sudah selesai digodog tim tersebut, selanjutnya akan dibahas di kantor Wakil Presiden dan kantor Presiden untuk dimintakan persetujuan. "Ada proses yang masih dijalankan. Dalam proses tersebut masih ada forum untuk dibicarakan. Jadi belum ada kata setuju," ujar Agus. Rencananya pemerintah akan menghapus honorarium pejabat negara yang berbeda-beda terlebih dahulu. "Kami ingin mengkonversi tunjangan dan honorarium itu supaya lebih konsisten dan sederhana," ujarnya. Wacana kenaikan gaji pejabat itu kembali muncul setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan gajinya tidak pernah naik selama tujuh tahun. Hal tersebut dikatakan dalam acara pengarahan dan pembekalan Rapim TNI dan Polri di Balai Samudera Kelapa Gading-Jakarta 21 Januari 2011.

Sebelumnya, Yudhoyono juga beberapa kali mengatakan hal tersebut dalam beberapa acara. Misalnya, pada 23 September 2010, ia menyinggung gaji presiden dalam konteks gaji eksekutif BUMN yang tinggi. "Tidak apa-apa gaji eksekutif BUMN tinggi. Yang penting kinerjanya baik. Jangan sampai ada gaji 10 kali lipat gaji Presiden, namun tidak lebih sregep[rajin]," ujar SBY. Menkeu menyatakan rencana kenaikan gaji pejabat bukan karena 'keluhan' SBY. Pemerintah, kata dia, memang sudah berencana menaikkan gaji 8.000 pejabat negara. Yang dimaksud pejabat negara itu antara lain adalah Presiden dan Wakil Presiden, Ketua, Wakil Ketua dan anggota MPR, DPR, pimpinan kementerian/lembaga negara hingga bupati/walikota dan wakilnya. Tim Reformasi Birokrasi selama lima tahun mengkaji ulang sejumlah aturan hukum mengenai penggajian, standarisasi dengan mempertimbangkan berbagai indikator seperti pendapatan per kapita nasional, keadilan, tanggung jawab, risiko serta gaji pemimpin negara lain. Jika hal ini terlaksana, berdasarkan struktur gaji yang baru, Presiden akan memperoleh gaji tertinggi di Indonesia dibanding pejabat negara lainnya. Agus menjelaskan, saat ini gaji total yang diterima Presiden mencapai Rp62,74 juta per bulan, terdiri atas gaji pokok Rp30,24 juta dan tunjangan Rp32,5 juta. Di luar gaji yang diterima, memang ada dana operasional yang dikelola rumah tangga kepresidenan. Jumlahnya mencapai Rp2 miliar per bulan yang dipergunakan untuk menunjang kegiatan dinas Presiden. Selain itu juga ada fasilitas berupa rumah dinas, mobil dinas, ajudan hingga pasukan pengawal Presiden. Jika mengacu majalah The Economist edisi 5 Juli 2010, secara nominal gaji Presiden Indonesia memang jauh di bawah pemimpin dunia lainnya, apalagi dibandingkan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dengan gaji Rp1,7 miliar per bulan. Namun, jika dihitung berdasarkan rasio PDB per kapita, gaji Presiden RI tertinggi ketiga di dunia, berada di bawah presiden Kenya, Raila Odinga dan PM Singapura. Kenaikan Gaji PNS Berbeda dengan kenaikan gaji pejabat negara yang belum disetujui, rencana kenaikan gaji PNS sudah ditandatangani Presiden. Kenaikan gaji PNS dan anggota TNI/Polri sekitar 10-15 persen itu akan dibayar secara rapel pada April mendatang. Kenaikan gaji PNS ini sudah dianggarkan dalam APBN 2011 dalam alokasi belanja pegawai sebesar Rp180,6 triliun atau 2,6 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Dari jumlah itu, sekitar Rp91,2 triliun atau 50,5 persen dialokasikan pada pos belanja gaji dan tunjangan pegawai.

Jumlah belanja gaji dan tunjangan pegawai itu naik sebesar Rp10,1 triliun atau 12,5 persen dibandingkan anggaran APBN-P 2010 sebesar Rp81,1 triliun. Peningkatan tersebut antara lain disebabkan oleh kenaikan gaji pokok PNS dan anggota TNI/Polri rata-rata 10 persen, pemberian gaji bulan ke-13, serta menampung cadangan alokasi anggaran untuk mengantisipasi kebutuhan gaji bagi tambahan pegawai baru di instansi pemerintah pusat. Dengan kenaikan tersebut, gaji pokok terendah PNS sebesar Rp1.175.000 bagi pegawai Golongan I a dengan masa kerja 0 tahun. Gaji pokok tertinggi dinikmati oleh pejabat eselon I atau Golongan IV e dengan masa kerja 32 tahun sebesar Rp4.100.000. Untuk daftar gaji pokok PNS lihat di link ini. Namun, angka itu belum termasuk berbagai tunjangan seperti tunjangan fungsional, jabatan, bahkan tunjangan kinerja yang melebihi gaji pokok. Tunjangan kinerja ini terutama didapatkan pegawai yang bekerja di kantor kementerian yang telah disetujui pelaksanaan reformasi birokrasinya. Menurut Dirjen Perbendaharaan, Agus Supriyanto, tunjangan struktural yang diterima eselon I mencapai Rp6 juta. Total gaji yang dibawa pulang untuk golongan IV e atau setingkat Wakil Menteri Keuangan mencapai Rp40 juta. Jika menilik dari daftar tunjangan kinerja kementerian yang telah disetujui pelaksanaan reformasi birokrasinya, tunjangan tertinggi didapatkan pegawai Kementerian Keuangan sebesar Rp46,95 juta dan tunjangan terendah Rp1,33 juta. Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi mendapat tunjangan lebih rendah dibanding instansi lainnya yaitu Rp19,36 juta (tertinggi) dan Rp1,56 juta (terendah).

Bagaimana dengan gaji TNI/Polri? Gaji pokok anggota TNI/Polri dengan pangkat terendah sebesar Rp1,23 juta. Gaji itu diberikan untuk Prajurit Dua Kelasi Dua (TNI) dan anggota Kepolisian Bhayangkara Dua dengan masa kerja 0 tahun. Sedangkan gaji pokok terbesar, Rp4,2 juta, diperuntukkan bagi pangkat tertinggi yaitu Jenderal, Laksamana, Marsekal, atau Jenderal Polisi dengan masa kerja 32 tahun. Untuk detailnya lihat di sini.

(Source : vivanews.com)

Membiarkan Pemborosan

Kemacetan lalu lintas adalah pemborosan. Itulah pemborosan yang setiap hari terjadi, tetapi tiada tanda-tanda pemerintah mampu mengatasinya. Bahkan, sepertinya terjadi pembiaran. Padahal, nilai ekonomisnya tidak tanggung-tanggung. Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) memperkirakan pemborosan akibat kemacetan lalu lintas dan buruknya infrastruktur tahun ini naik 5% dari Rp35 triliun pada 2010 menjadi Rp37 triliun di 2011.

Itulah uang yang terbuang sia-sia, yang jumlahnya bahkan lebih besar ketimbang anggaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada 2011 yang nilainya Rp21,371 triliun. Kemacetan membuat waktu tempuh menjadi lebih lama. Padahal, jarum jam tak bisa diputar mundur.

Kemacetan jelas membuat lebih banyak bahan bakar minyak yang dibakar percuma, sementara kendaraan praktis tetap di tempat. Macetnya lalu lintas juga mempercepat ausnya suku cadang angkutan. Akibatnya biaya pemeliharaan angkutan lebih tinggi.

Singkat kata, kemacetan telah membuat biaya distribusi melalui transportasi darat menjadi lebih mahal. Efek berantainya ialah produsen membebankan sebagian besar biaya kemahalan itu kepada konsumen. Padahal, ongkos distribusi memiliki kontribusi 30% dari total biaya produksi. Kalau ongkos distribusi membengkak, biaya produksi pun terdongkrak. Namun, bukankah daya beli menurun? Dalam konteks pasar domestik, yang terjadi belum tentu harga yang dinaikkan, melainkan mutu yang dikorbankan.

Dalam konteks pasar ekspor, pemborosan akibat kemacetan dan buruknya infrastruktur meningkatkan lebih jauh lagi biaya ekonomi yang sudah tinggi sehingga lebih menurunkan lagi daya saing produk Indonesia. Kemacetan dan buruknya infrastruktur itu pulalah yang membuat investor tidak berselera menanamkan modal mereka di negeri ini.

Kebijakan infrastruktur yang bersifat tambal sulam kian memperparah keadaan. Terbatasnya pembangunan infrastruktur di darat, misalnya, tidak diikuti kebijakan pembatasan kuota kendaraan pribadi serta pengembangan transportasi publik yang memadai. Akibatnya, meskipun jalan dibangun, kemacetan pun terus terjadi.

Karena itu, jangan heran jika biaya pengangkutan kontainer barang impor dari Singapura, China, atau Hong Kong ke Indonesia lebih murah daripada biaya pengangkutan kontainer barang dari Jawa ke Sumatra, Kalimantan, atau Sulawesi. Data Kadin menunjukkan selisihnya bisa mencapai Rp2,7 juta per kontainer.

Anehnya, pemerintah sepertinya masih melihat pemborosan hingga Rp37 triliun akibat kemacetan itu bukan masalah besar. Ibarat penyakit, pemerintah memandang problem infrastruktur seperti sakit gatal yang bisa sembuh dengan diberi bedak antiseptik.

Padahal, infrastruktur kita sudah sangat kronis. Ia membutuhkan operasi besar-besaran, bukan hanya obat penenang, apalagi sekadar obat gosok.

Banten Guyur Rp1 Miliar per Desa

Kamis, 10 Maret 2011

Pandeglang - Pemerintah Provinsi Banten mengalokasikan anggaran untuk pembangunan desa sebesar Rp1 miliar per desa pada 2011.

"Pembangunan infrastruktur desa merupakan program jangka pendek. Untuk 2011, dialokasikan anggaran Rp1 miliar per desa," kata Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah di Pandeglang, Kamis (10/2). Pemerintah Provinsi Banten memiliki kewenangan untuk mengalokasikan fresh money bagi pembangunan infrastruktur desa tersebut.

"Selama ini saya sering turun ke desa/kelurahan dan kecamatan di wilayah Banten. Sebagian besar masyarakat meminta perbaikan atau pembangunan infrastruktur, terutama jalan," katanya.

Dari hasil tinjauan lapangan, kata dia, juga diketahui masih sangat banyak jalan di desa dan kelurahan yang kondisinya memprihatinkan dan perlu segera diperbaiki. Sebagai bentuk tindak lanjut dari keinginan masyarakat itulah, Pemprov Banten mengalokasikan fresh money untuk pembangunan infrastruktur desa.

Perbaikan dan pembangunan infrastruktur desa, kata dia, sebenarnya merupakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) pemerintah kabupaten/kota. Tapi, pemprov juga bisa membantu, apalagi kondisi keuangan kabupaten/kota kurang memungkinkan.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pandeglang Syarif Hidayat menjelaskan, kerusakan jalan di daerah itu cukup banyak, baik jalan kabupaten maupun jalan desa. "Butuh anggaran besar untuk memperbaikinya," katanya. (Ant/OL-5)

Daftar Orang-orang Terkaya RI Kok Itu-itu Saja?

Jakarta - Pertambahan muka-muka baru orang terkaya di Indonesia relatif tak banyak. Orang-orang terkaya ini setiap tahun masih dengan muka-muka lama, hanya sedikit wajah baru yang muncul. Mengapa?

Menurut Chairman The Jakarta Consulting Group A.B. Susanto, fenomena ini karena umumnya para orang yang sudah kaya akan lebih mudah mempertahankan bisnisnya atau bahkan melipatgandakan kekayaannya. Hal ini bertentangan dengan pandangan bahwa mempertahankan lebih sulit dari memulai sebuah bisnis atau kekayaan.

"Saya selalu bilang sama klien saya, anda yang sudah bagus tinggal mempertahankan, tinggal memperbaiki visi-misi strategis, organisasi, kepemimpinan , kalau itu dilakukan akan aman," katanya kepada detikFinance,Kamis (10/3/2011).

Ia menjelaskan bagi para orang kaya ini, mempertahankan bisnis akan lebih mudah asalkan tak melakukan kesalahan fatal atau melakukan blunder bisnis. Berdasarkan
pengalamannya menangani kliennya yang berbasis bisnis keluarga, kesalahan yang paling sering terjadi adalah tak jelasnya strategi manajemen sang pemilik bisnis seperti dalam menetapkan arah bisnis dimasa yang akan datang.

"Walaupun saya harus berani mengatakan sebetulnya tumbuh beberapa orang kaya baru, misalnya kalau dulu Chairul Tanjung dan Martua Wilmar dulu tak masuk radar. Artinya selalu ada kesempatan untuk masuk kelompok elit orang terkaya ini," katanya.

Ia menambahkan, orang-orang terkaya ini umumnya adalah orang yang melakukan pekerjaan atau bekerja secara sistematis dan mendapat keberuntungan. Sehingga jangan mengherankan orang-orang kaya akan tetap lama bertengger masuk dalam kelompok elit terkaya.

Susanto menambahkan faktor lainnya mengapa orang-orang kaya di Indonesia lebih banyak diisi oleh muka-muka lama karena umumnya mereka menjalankan secara disiplin inti bisnisnya. Walaupun untuk kasus di Indonesia, banyak orang kaya memperlebar usahanya ke bidang lain namun tetap sukses dan berkembang.

"Saya kembali ambil contoh grup Djarum mereka memulai dari bisnis rokok, lalu buat polytron elektronik, bank BCA semuanya berjalan bagus-bagus, ini contoh menarik, mereka fokus walaupun bidangnya banyak," katanya.

Dikatakannya ada perdebatan yang menarik dikalangan ahli strategi manajemen sekitar 10-15 tahun lalu. Pada era itu banyak para ahli berpendapat untuk bisa
sukses berbisnis harus tetap fokus dengan core atau bisnis utamanya.

Kenyataanya hal itu tak terbukti bagi para orang kaya di Indonesia, orang kaya di Indonesia mampu bertahan dan sukses dengan berbagai bisnis yang menggurita,
misalnya Sinarmas yang sukses bergerak dibidang sawit, properti,pulp and paper,bank,lembaga keuangan dan lain-lain.

"Justru ini yang menarik dari pebisnis luar negeri melihat di Indonesia orang yang punya modal masuk ke bisnis lain, dan masing-masing punya core
di Indonesia besar-besar dan bermacam-macam usahaya tetap bagus, memang ini fenomena menarik dibandingkan dengan negara," katanya.

Majalah Forbes baru saja mengeluarkan daftar orang-orang terkaya dunia, termasuk dari Indonesia. Berikut wakil-wakil Indonesia dalam daftar orang terkaya versi majalah Forbes yang dikutip dari situsnya, Kamis (10/3/2011).


  • 208. R Budi Hartono (rokok, bank) : US$ 5 miliar
  • 208. Michael Hartono (rokok, bank) : US$ 5 miliar
  • 304. Low Tuck Kwong (batubara) : US$ 3,6 miliar
  • 420. Martua Sitorus (CPO) : US$ 2,7 miliar
  • 488. Peter Sondakh (investasi) : US$ 2,4 miliar
  • 564. Sri Prakash Lohia (polyester) : US$ 2,1 miliar
  • 595. Kiki Barki (batubara) : US$ 2 miliar
  • 651: Sukanto Tanoto (diversifikasi) : US$ 1,9 miliar
  • 782: Edwin Soeryadjaya (batubara) : US$ 1m6 miliar
  • 833: Garibaldi Tohir (batubara) : US$ 1,5 miliar
  • 938: Theodore Rachmat (batubara) : US$ 1,3 miliar
  • 1057. Chairul Tanjung (diversifikasi) : US$ 1,1 miliar
  • 1057. Murdaya Poo (diversifikasi) : US$ 1,1 miliar
  • 1140. Benny Subianto (batubara) : US$ 1 miliar.


(hen/qom)

(Source : detik.com)

Dalai Lama Mundur dari Peran Politik

Dalai Lama, Kamis (10/3/2011), mengumumkan rencananya untuk mengundurkan diri dari perannya sebagai pemimpin politik gerakan Tibet di pengasingan. Ia mengatakan, waktunya telah tiba bagi penggantiannya yang dipilih secara bebas.

Dalai Lama, yang peran lebih pentingnya sebagai pemimpin spiritual gerakan itu, mengatakan, ia akan mengusahakan perubahan untuk memungkinkannya mundur dari tanggung jawab politiknya pada sidang parlemen Tibet di pengasingan, minggu depan. "Keinginan saya untuk memindahkan tanggung jawab itu tidak ada urusannya dengan keinginan untuk mengelak tanggung jawab," katanya dalam pidato di Dharamshala, tempat kedudukan Pemerintah Tibet di pengasingan di India utara. "Itu akan menguntungkan masyarakat Tibet dalam jangka panjang. Itu bukan karena saya merasa berkecil hati," katanya.

Dalai Lama baru berumur 15 tahun ketika ditunjuk sebagai "kepala negara" pada tahun 1950 setelah tentara China menyerbu Tibet. Ia melarikan diri dari tanah airnya itu tahun 1959 setelah pemberontakan yang gagal terhadap pemerintah China. Penerima hadiah Nobel perdamaian berusia 75 tahun itu telah lama berbicara mengenai pengunduran diri dari peran yang sebagian besar seremonial itu, tetapi mempertahankan jabatan lebih pentingnya sebagai pemimpin spiritual gerakan Tibet.

"Sudah sejak 1960-an, saya berulang kali menekankan bahwa rakyat Tibet membutuhkan seorang pemimpin, yang dipilih secara bebas oleh rakyat Tibet, pada siapa saya dapat menyerahkan kekuasaan," katanya. "Sekarang, kita jelas telah mencapai waktu untuk membuat ini berlaku."

Dalam pidato untuk menandai ulang tahun pemberontakan tahun 1959, Dalam Lama menjelaskan bahwa ia tidak akan mundur dari perjuangan politik dan tetap "berkomitmen untuk memainkan bagian saya dalam masalah Tibet yang adil".

Meskipun usianya bertambah dan ada beberapa kekhawatiran tentang masalah kesehatan, Dalai Lama mempertahankan jadwal perjalanan yang padat.

Kesetiaan spiritual dan sekuler pada kepemimpinannya merupakan ketabahan dan ia adalah perekat yang mengikat berbagai kelompok dalam gerakan itu, beberapa dari mereka menyukai agenda yang lebih radikal ketimbang kampanye tanpa kekerasan Dalai Lama untuk memperoleh otonomi dalam negara China. Dalam pidato Kamis, Dalai Lama mengatakan ia telah menerima permintaan "berulang dan sungguh-sungguh" dari dalam dan luar Tibet untuk tetap meneruskan kepemimpinan politik.

Kampanye Internasional untuk Tibet (ICT) yang bermarkas di London mengatakan, pengumuman Dalai Lama itu menekankan mandat demokratisnya. "Berbeda dengan otokrat yang lama menjabat yang telah banyak dalam berita, Dalai Lama seorang visioner yang jarang ada yang ingin membebaskan rakyatnya," kata Presiden ICT Mary Beth Markey. "Keputusannya, berdasarkan pada kematangan demokrasi Tibet di pengasingan, pantas mendapatkan penghargaan dan dukungan," katanya.

(Source : kompas.com)

Merekonstruksi Trias Politika yang Korup

Rabu, 09 Maret 2011

Korupsi di negeri ini nyaris sudah 'menyatu' dengan sistem kekuasaan, meskipun tentunya harus tetap diyakini bahwa masih ada peluang untuk membersihkan benalu korupsi dari roda birokrasi kekuasaan negara asal ada kemauan, komitmen, dan kejujuran dari semua pihak, khususnya para elite di lingkungan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

Korupsi di negeri ini dalam cara pandang filsafat fondasionalisme dilihat sebagai dampak dari penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power) di lingkungan kekuasaan negara. Kekuasaan yang absolut ditambah lemahnya sistem pengawasan dan ketertutupan mekanisme penyelenggaraan kekuasaan telah membuka peluang terjadinya korupsi (absolute power tends to corrupt). Musuh terbesar dari upaya perwujudan kepemerintahan yang bersih (clean governance) adalah nihilisme atau absennya sistem pengawasan. Kekuasaan yang tertutup dan jauh dari kontrol publik membawa pada hasrat subjek yang berkuasa untuk mendominasi dan memanipulasi.

Dalam kondisi tersebut, Pierre Bourdieu mengajak untuk membongkar selubung dominasi menggunakan strategi praktis dengan cara mengobjektivasi subjek. Artinya, peluang untuk melakukan tindakan-tindakan koruptif harus dieliminasi dengan menerapkan sistem pengawasan efektif pada setiap lini penggunaan wewenang (authority) pada pusat-pusat kekuasaan dan memperkokoh sistem saling mengawasi (checks and balances) antarporos-poros kekuasaan negara.

Belitan korupsi di lingkungan birokrasi kekuasaan eksekutif dapat diurai dengan menelusuri kembali rentang kendali (span of control) organisasi kekuasaan eksekutif (pusat/daerah), sambil mengefektifkan berbagai jalur pengawasan melalui kebijakan pengawasan terpadu yang puncaknya secara langsung dikendalikan presiden/wapres. Hal itu sangat penting mengingat gurita korupsi yang melilit birokrasi eksekutif sangat luas cakupannya. Korupsi di negeri ini kini menjadi rimba permasalahan yang kian tak jelas batas-batasnya dan cara menyelesaikannya. Sebuah kejahatan struktural yang di dalamnya berkelindan permainan posisi/kekuasaan, ambisi, amoralitas, penyalahgunaan wewenang (abuse of power) dan berakar pada apa yang oleh Nietzsche disebut kehendak berkuasa (the will of power). Nietzsche semasa hidupnya mengatakan bahwa hakikat dunia ini tak lain adalah kekuatan. Hidup adalah kumpulan kekuatan-kekuatan yang berada di bawah satu penguasaan.
Reduksi dalam pengungkapan jaringan mafia pajak dalam proses penegakan hukum berkelindan dengan transaksi kepentingan politik yang kian membawa hukum di negeri ini memasuki dunia kamuflase semiotik.

Hukum telah menjadi sebuah fatamorgana (mirage), yaitu sebuah ontologi citraan dan semiotika yang dibangun di atas sebuah tanda dusta (false sign) atau kebohongan. Hukum telah menjadi penanda yang hampa (empty signifier) di saat konstitusi pun tak lagi sahih mengatur perilaku lembaga-lembaga negara dan aparat penegak hukum diperkuda hasrat epithumia, yaitu naluri irasional/instingtif sehingga bertekuk lutut di hadapan uang. Citra kamuflase (camouflage image) telah menjadikan hukum sekadar bersifat transaksional dan instrumental di bawah kendali aktor-aktor kepentingan politik dan ekonomi. Hukum dalam kamuflase semiotik hanya berganti-ganti permukaan tanda atau kulit luar (form), tetapi substansi di baliknya (content) tetap tak berubah.

Pengungkapan seluruh jaringan mafia pajak dengan kasus Gayus sebagai puncak gunung esnya dalam pandangan Ricoeur akan menarik garis hubungan sirkuler mutual (mutual-circular) antara fiksi bahwa pajak di negeri diwartakan sebagai instrumen kebijakan untuk melakukan redistribusi kesejahteraan (welfare redistribution/fungsi mengatur) dan realitas bahwa negeri ini kian salah urus dalam mengelola pajak dan kekayaan negara yang menjadikannya hanya menguntungkan oknum yang korup yang bersembunyi di balik birokrasi negara.

Pemilu kada yang seharusnya menjadi forum kedaulatan rakyat kini tak ubahnya sebuah arena kontestasi kekuatan yang distimulasi kehendak berkuasa dan di dalamnya tak jarang menghadirkan amoralitas permainan kekuasaan politik. Kalaulah demokrasi menjadi pembungkus dari pemilu kada, struktur perpolitikan yang tak terbiasa untuk melihat yang lain (baca: lawan politik) dari kedekatan dan dengan hati (passion), menjadikan pemilu kada sebuah pertarungan harga diri kelompok yang berkelindan dengan ambisi serta hasrat berkuasa. Padahal dalam pandangan Martin Heidegger bagaimana individu-individu menjadikan dirinya subjek yang mencintai kebebasan atau keberkuasaan dan mengakui hadirnya yang lain dengan penuh hormat dan kesanggrahan (hospitality) atau mengada di dunia dengan perhatian (care) menentukan kebusukan atau keharuman sebuah masyarakat.

Di lingkungan kekuasaan legislatif, benang kusut korupsi perlu diurai dengan membongkar struktur politik yang memicu terjadinya tindakan-tindakan koruptif. Sudah jamak diketahui bahwa sistem pemilu yang miskin nilai dan sarat jebakan money politic yang dipraktikkan selama ini telah menyebabkan para elite politik, baik di lingkungan legislatif maupun pada pucuk pimpinan eksekutif (pusat/daerah) terjerat siklus perputaran transaksi kepentingan politik dan ekonomi yang menyubordinasi demokrasi. Sistem pengawasan legislatif yang memungkinkan para anggota legislatif mengawasi langsung lembaga eksekutif sampai pada satuan tiga hierarki eksekutif pusat maupun daerah telah menyebabkan merebaknya korupsi yang disebabkan adanya simbiosis mutualisme antara legislatif dan eksekutif. Alhasil, demokrasi menjadi dangkal dan hukum menjadi instrumen untuk mengabsahkan transaksi kepentingan politik dan ekonomi tersebut pascaterpilih dalam jabatan-jabatan publik.

Di lingkungan yudikatif, korupsi masih sering terjadi karena tidak efektifnya sistem pengawasan, khususnya pengawasan internal, rendahnya penghargaan atas profesi dan habitus publik penegakan hukum yang sarat dengan perilaku koruptif. Siklus transaksi kepentingan politik dan ekonomi tak jarang juga merambah sampai ke ranah yudikatif. Hakim acap kali tak kuasa melawan infiltrasi kuasa ekonomi maupun politik dalam fungsi yudisial yang dijalankannya sehingga cukup banyak putusan tak sampai mengonstruksi keadilan sosial (social jusctice) yang diamanatkan sila kelima Pancasila dan konstitusi. Akibatnya, negara hukum yang dinisbatkan konstitusi sebagai karakter dari negeri ini kehilangan performanya dan telah menjadi negara kekuasaan (machtstaat) bahkan mafiastaat.

Berbagai faktor itu telah mendorong pengabaian tujuan dan nilai karena pada akhirnya yang menentukan adalah keputusan subjek yang berasal dari hasrat dan kepentingan politik maupun ekonomi. Rasio yang mendasari pilihan subjek-subjek tersebut adalah rasio instrumental, yaitu cara berpikir jangka pendek yang mendefinisikan kehidupan hanya atas dasar persaingan, kekuasaan, dan sikap-sikap pragmatis. Rasio instrumental mudah tergoda untuk melayani kepentingan-kepentingan tertentu, bahkan jika untuk hal itu etika dan norma hukum harus dilanggar.

Dalam kondisi rezim yang korup, Jacques Derrida menawarkan upaya untuk mendekonstruksi sistem yang korup dan menindas. Reformasi birokrasi dan sistem politik mendesak untuk segera dilakukan. Dalam konteks penegakan hukum, langkah tersebut perlu dilengkapi upaya untuk segera mengintegrasikan sistem pembuktian terbalik (shifting burden of proof) guna menutup peluang sekecil mungkin lepasnya perilaku koruptif para aktor kekuasaan publik di lingkungan trias politika negara dari jerat hukum.

Berbagai tanda (sign,p>) yang menunjukkan lemahnya sistem kekuasaan perlu didekonstruksi dan selanjutnya direkonstruksi kembali antara lain: (pe)lemahan partisipasi karena pembatasan dan manipulasi, kekakuan sistem dan lemahnya koordinasi, diskresi tanpa batas serta tumpang tindih/konflik kewenangan (conflict of authority). Pengawasan yang dilaksanakan KPK harus diperkuat dengan merevitalisasi sistem pengawasan internal, fungsional maupun pengawasan publik melalui sistem keterbukaan informasi (open information system). Cara-cara itu memang memerlukan investasi waktu, dana, dan tenaga ditambah perlunya dukungan komitmen dari seluruh elemen bangsa. Namun, jika tidak segera dimulai, benang kusut korupsi akan kian sulit diurai.

Oleh Dr W Riawan Tjandra, SH, Mhum, Direktur Pascasarjana Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Apple dan BMW Produk Pilihan Asia

Singapura - Apple memenangkan penghargaan AsiaOne Peoples Choice awards ketiga yang diadakan di Auditorium Singapura Press Holdings pada Rabu malam (9/3).

Seperti dikutip Straitstimes, dari total 120.000 suara yang dikeluarkan untuk 31 kategori produk dan jasa yang beredar di kawasan Asia dan sekitarnya, Apple, menjadi jawara dalam kategori ponsel.

Penghargaan tersebut merupakan kemenangan Apple yang ketiga kali secara berturut-turut.

Pada kategori lain, BMW memenangkan penghargaan sebagai Best Saloon dan Best SUV / MPV / Crossover.

Tamu kehormatan pada acara tersebut adalah Bapak Teo Eng Cheong, CEO International Enterprise (IE) Singapura, yang menegaskan pentingnya penghargaan.

"Ini adalah salah satu platform di mana pemenang telah dinominasikan oleh orang-orang yang telah mengkonsumsi produk ini secara teratur dan saya berharap bahwa produk dan merek dapat usaha di luar negeri dan mendorong kami, merek Singapura di pasar lain," kata Mr Teo. (*/BM)

(Source : wartanews.com)

Kebijakan Pangan : Stabil, tetapi Juga Adil

Gangguan cuaca sepanjang tahun 2010 membuat produksi komoditas pangan di sejumlah negara terganggu, termasuk Indonesia. Kelangkaan pangan memaksa pemerintah menerapkan kebijakan impor pangan. Beberapa di antaranya bahkan dibebaskan bea masuknya.

Pemerintah berargumen, pasokan pangan dalam negeri harus ditambah dengan mendatangkan dari negara lain. Tanpa itu, harga jual pangan akan terus naik. Selama bulan Februari harga beras nasional rata-rata mencapai titik tertinggi, yakni Rp 7.432 per kilogram. Harga cabai pernah menembus Rp 100.000 per kilogram. Kondisi serupa terjadi pada bawang merah, terigu, dan kedelai.

Fakta itu diperkuat sinyalemen Badan Pusat Statistik bahwa tahun 2011 dunia akan dilanda krisis pangan. Hal ini ditandai dengan cepatnya kenaikan harga beras hingga 30,9 persen.

Pemerintah menargetkan mengimpor beras 1,898 juta ton. Tahun ini, pemerintah juga mengimpor cabai sebanyak 15.000 ton, kedelai 1,7 juta ton, serta bawang merah dari Vietnam dan Thailand. Sepanjang Januari 2011, impor bawang merah sebanyak 17.250 ton, naik 264 persen dari 4.880 ton impor pada Desember 2010.

Setelah mengimpor pangan, harga pangan di dalam negeri turun. Harga beras rata-rata nasional awal Maret turun 2 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Harga kedelai yang sebelumnya Rp 7.000 per kilogram, turun ke level Rp 5.500 per kilogram.

Secara makro harga komoditas pangan memang kian stabil. Namun muncul persoalan baru, terutama jika harga impor pangan lebih murah dibanding dalam negeri. Belum lagi impor pangan ilegal. Bulan lalu bagian karantina Bandara Soekarno Hatta menggagalkan penyelundupan cabai dari Thailand dan Vietnam.

Jika pasokan pangan dari luar membanjiri pasar, dampaknya adalah nasib petani yang kian terpuruk. Berasnya tidak laku di pasaran.

Di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pemerintah setempat menyiapkan anggaran Rp 1 miliar untuk menyerap beras petani, yang harganya di bawah harga pokok pembelian pemerintah (HPP). ”Di pasaran, beras impor dijual lebih murah. Beras petani tak mampu bersaing. Padahal, mereka membutuhkan modal untuk tanam ulang,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul Edy Suharyanto.

Di Brebes, yang dikenal sebagai sentra bawang merah, para petani menjerit karena harga bawang merah lokal merosot sejak bawang impor membanjiri pasar. Jika semula harganya Rp 22.000 per kilogram, sejak ada bawang impor dengan harga Rp 18.000 per kilogram, harga bawang lokal menjadi Rp 19.000 per kilogram.

Bagi Indonesia, kelangkaan pangan sering terjadi, bukan karena faktor cuaca semata. Sejak awal pemerintah memang tidak serius menggarap sektor pangan. Padahal, swasembada pangan sudah sering digembar-gemborkan.

Pemerintah selalu memilih cara instan dalam menyelesaikan masalah pangan. Padahal, importasi dan penghapusan bea masuk bertolak belakang dengan semangat swasembada. Alasan demi stabilitas harga pangan juga patut dipertanyakan karena dibangun dengan basis ketergantungan.

Bila terus dibiarkan hal itu akan menggerogoti kedaulatan pangan kita. Jadi, jangan sekadar mengejar stabilitas harga, tetapi perhatikan juga keadilan bagi petani, yang selama ini susah payah memproduksi pangan. (Eny Prihtyani)

(Source : kompas.com)

Carlos Slim Masih Terkaya di Dunia

York - Taipan asal Meksiko, Carlos Slim Helu kembali tercatat sebagai orang terkaya di dunia. Dengan kekayaan mencapai US$ 74 miliar, Carlos Slim masih terkaya dan belum tergeser oleh Bill Gates.

Bill Gates tercatat masih menjadi orang terkaya nomor dua. Menurut majalah Forbes, Bill Gates mungkin masih akan menjadi orang terkaya di dunia jika saja tidak memberikan US$ 28 miliar ke yayasannya. Bill Gates tercatat hanya terkalahkan sebagai orang terkaya di dunia 2 kali yakni tahun 1995 dan 2010.

Total kekayaan dari orang-orang terkaya dalam daftar tersebut melonjak hingga 25% menjadi US$ 4,5 triliun, dengan rata-rata kekayaan mereka meningkat dari US$ 3,5 miliar menjadi US$ 3,7 miliar. Sebanyak 47 orang terdepak dari daftar tersebut, 42 kembali masih dan 10 orang meninggal. Jumlah perempuan yang masuk dalam daftar orang terkaya itu juga naik dari 89 pada tahun lalu menjadi 102 pada tahun 2011 ini.

Negara-negara BRIC (Brasil, Rusia, India, China) menempatkan wakil yang semakin banyak dalam daftar 1.000 orang terkaya di dunia seiring melonjaknya perekonomian di China dan India, plus melonjaknya harga baja dan minyak mentah.

Jumlah orang terkaya dari China yang masuk dalamdaftar tersebut melonjak hingga dua kali lipat menjadi 115. Rusia dan Brasil melonjak 50% menjadi masing-masing 101 dan 30. Dan untuk pertama kalinya, AS menempatkan wakilnya lebih dari 100 milyuner dalam daftar tersebut.

"India menambah 6 orang terkayanya dalam daftar tersebut sehingga total menjadi 55. Namun secara rata-rata nilai kekayaan orang India dalam daftar tersebut sangat besar yakni US$ 4,5 miliar, dibandingkan milyuner CHina yang hanya US$ 2,5 miliar," ujar CEO Forbes, Steve Forbes.

Berikut daftar 10 orang terkaya di dunia versi majalah Forbes yang dilansir dari situsnya, Kamis (10/3/2011).

  1. Carlos Slim Helu (Meksiko/telecom) : US$ 74 miliar
  2. Bill Gates (AS/Microsoft) : US$ 56 miliar
  3. Warren Buffet (AS/Berkshire Hathaway) : US$ 50 miliar
  4. Bernard Arnault (Prancis/LVMH) : US$ 41 miliar
  5. Larry Ellison (AS/Oracle) : US$ 39,5 miliar
  6. Lakshmi Mittal (India/Baja) : US$ 31,1 miliar
  7. Amancio Ortea (Spanyol/Zara) : US$ 31 miliar
  8. Eike Batista (Brasil/Tambang) : US$ 30 miliar
  9. Mukesh Ambani (India/Petrokimia, migas) : US$ 27 miliar
  10. Christy Walton & Family (AS/Walmart) : US$ 26,5 miliar.


(qom/qom)

Investor Malaysia Tertarik Wilayah Timur Indonesia

Hubungan perekonomian Indonesia dan Malaysia terus membaik. Itu terlihat dari neraca perdagangan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) awal tahun ini. Pada Januari 2011,perdagangan Indonesia-Malaysia mengalami surplus USD3,23 miliar. Berikut wawancara engan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Da`i Bachtiar di Kuala Lumpur, beberapa waktu lalu, mengenai masa depan kerja sama Indonesia dengan Malaysia.

Bagaimana masa depan hubungan perekonomian kedua negara?

Saya pikir hubungan perekonomian dua negara akan semakin baik. Indikatornya terlihat dari banyak kalangan bisnis Malaysia yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara untuk berinvestasi.

Itu bisa dimaklumi karena memang indikator ekonomi negara kita terus menunjukkan perbaikan. Salah satunya ditandai dengan cadangan devisa senilai lebih dari USD100 miliar. Kita juga memiliki pasar yang cukup besar dengan pendapatan per kapita setiap tahunnya terus mengalami peningkatan.

Sumber daya alam pun cukup menjanjikan. Tinggal melihat kondisi yang lain, misalnya, politiknya dan kepastian hukum. Ini semua tentunya menjadikan Indonesia sebagai negara yang penting dalam sektor ekonomi.

Bagaimana peluang perdagangan pada 2011?

Pada 2010, total perdagangan Indonesia dan Malaysia mencapai USD18,01 miliar dan lebih dari separuhnya merupakan ekspor kita ke Malaysia. Pada 2011 ini, kami berharap total perdagangan akan meningkat. Selain bahan bakar minyak, ekspor andalan Indonesia ke Malaysia adalah minyak kelapa sawit mentah (CPO/crude palm oil).

Banyak pengusaha Malaysia yang memiliki perkebunan kelapa sawit di Indonesia tersebar di Sumatera dan Kalimantan. Sebenarnya sejumlah investor Malaysia sudah tertarik berinvestasi pada sektor pertambangan, khususnya batu bara.

Beberapa di antara mereka sudah bertanya-tanya kepada kami. Namun, namanya masih belum bisa disebutkan. Mereka melihat peluang masuk pada sektor pertambangan sangat baik.

Apakah investor Malaysia juga tertarik dengan pengembangan koridor ekonomi, misalnya, berinvestasi di wilayah Indonesia Timur?

Saat ini investor Malaysia tidak lagi hanya melihat daerah-daerah yang dekat dengan Malaysia. Namun, juga kawasan Indonesia bagian timur khususnya Papua, Maluku, dan Sulawesi. Saat ini beberapa investor Malaysia telah menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di ketiga daerah tersebut. Sekarang mereka beranggapan jarak bukan lagi menjadi persoalan dalam berinvestasi.

Selama infrastruktur daerah tersebut memadai,mereka tidak akan ragu masuk dan berinvestasi. Masalah infrastruktur kerap dipertanyakan mereka ketika hendak berinvestasi di Indonesia. (hermansah)(Koran SI/Koran SI/ade)


(source : okezone.com)

Ketika Bangsa Lain Terus Terbang Tinggi

Selasa, 08 Maret 2011

”Ada pertumbuhan ekonomi”, itu yang sering kita dengar. Namun, pada sisi lain, masih ada banyak kabar tentang kemiskinan, tentang kemacetan, tentang tantangan berat di depan karena membubungnya harga bahan bakar minyak dan pangan, dan perubahan iklim pada umumnya. Semua itu membuat negara kita terpojok dalam kesulitan. Alasannya, ketika tidak ada keruwetan persoalan di atas saja kita sudah keteteran, apalagi ketika tantangan riil di atas tiba-tiba seperti tumplek-blekmenimpa kita. Salah satu buktinya adalah betapa kita masih perlu berjuang keras untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) yang tenggatnya tinggal 5 tahun lagi.

Yang memprihatinkan, justru ketika tantangan riil tersebut sudah terpampang di depan mata, masalah kita—berbeda dengan sebagian besar negara lain di kawasan ini—masih saja belum beranjak dari cekcok politik, yang membuat tenaga, waktu, dan pikiran habis tersedot untuk pemantapan kekuasaan.

Yang jauh lebih memprihatinkan, pada saat yang sama, bangsa lain sibuk berpikir untuk meraih masa depan, terbang tinggi untuk menjangkau impian jangka panjang, selain menuntaskan permasalahan hari ini dan mencoba mengantisipasi problem masa depan.

Strategi Singapura

Apa yang bisa kita katakan kalau membaca statistik Singapura seperti ini: angka pertumbuhan 2010 sebesar 14,5 persen, investasi asing langsung meningkat 123 persen. Berbagai aturan dirancang dan dilaksanakan, yang tujuannya adalah untuk merangsang dan memudahkan datangnya modal dan investasi. Sebagian telah tuntas dilaksanakan dengan hasil gemilang.

Di bidang teknologi informasi-komunikasi tak lama lagi akan ada media ecosystem untuk produksi digital dan fasilitas penyiaran, serta wadah bagi pencipta konten yang dibangun atas dasar kluster industri animasi yang ada dewasa ini.

Tak jauh dari mediapolis, seperti dilaporkan Neel Chowdury di Time (14/3), ada Fusionopolis dan Biopolis, yang akan menopang pengembangan kluster rekayasa dan biomedik. Jangan dilupakan pula, sebelum ini Singapura juga sudah berhasil menarik perusahaan seperti Procter & Gamble yang menanamkan dana sebesar 250 juta dollar AS untuk pembangunan pusat inovasi.

Selain untuk masa depan, Singapura juga menanggulangi persoalan hari ini, dalam hal ini kemacetan lalu lintas. Dengan aplikasi cerdas yang diunduh ke telepon seluler, warga yang sehari-hari punya mobilitas tinggi akan memiliki informasi lalu lintas berguna yang akan membantu mobilitasnya dari satu tempat ke tempat lain.

Solusi itu juga ingin ditawarkan ke kota- kota yang lalu lintasnya sering macet parah, seperti Bangkok, Mumbai, New York, dan tentunya Jakarta.

Kereta ”Hayabusa”

Masih dalam soal transportasi, Jepang yang sudah maju dalam pembuatan kereta peluru tampaknya tak kunjung berhenti melahirkan inovasi baru. Tanggal 5 Maret lalu, Jepang meluncurkan kereta peluru terbaru ”Hayabusa” (Elang) yang mampu melaju dengan kecepatan 300 kilometer per jam. Keretanya dibuat amat mewah dan nyaman, menyerupai kelas bisnis di pesawat terbang (AFP).

Sebagaimana Singapura yang juga ingin menawarkan eksper di bidang lalu lintas ke kota-kota macet dunia, Jepang pun—yang sudah membangun jaringan kereta peluru sejak tahun 1960-an—ingin menjual teknologi infrastruktur yang dikuasainya ke luar negeri, termasuk AS.

Kereta berwarna hijau dan perak seri E5 Hayabusa menempuh jarak Tokyo-Aomori di ujung utara Pulau Honshu yang berjarak 675 kilometer dalam tempo 3 jam 10 menit.

Baru diluncurkan, Hayabusa sudah ditargetkan untuk bisa mencapai kecepatan 320 kilometer per jam tahun depan. Dengan itu, ia akan jadi kereta paling cepat di Jepang.

Kita sebaliknya masih ingat, KA Parahyangan yang termasuk ikon dalam mobilitas Jakarta-Bandung itu pun bukannya berkembang menjadi kereta modern yang bisa menempuh kedua kota dalam tempo dua jam, tetapi malah tamat riwayatnya karena dibiarkan kalah oleh otomotif.

Impian tinggi

Terbang lebih tinggi daripada sekadar urusan terestrial (Bumi), sejumlah kalangan kini sudah memikirkan zaman ketika manusia harus tinggal di luar Bumi, setelah Bumi tak lagi layak untuk didiami, baik karena lingkungannya sudah rusak karena polusi maupun perubahan iklim.

Di luar alasan yang mungkin terdengar muskil atau futuristik di atas, ada alasan yang boleh jadi lebih riil. Seperti dicatat oleh Ben Austen dalam artikelnya di majalah Popular Science (3/11), alasan untuk pindah dari Bumi sebagian besar justru karena faktor manusia, dan kalau begini, pasti bukan urusan masa depan jauh.

Disebutkan, jumlah bahan yang dikonsumsi manusia setiap tahun kini sudah melebihi apa yang bisa ditanggung oleh Bumi, dan World Wide Fund for Nature memperkirakan, pada 2030 kita akan mengonsumsi sumber daya alam yang nilainya setara dengan dua planet setiap tahunnya.

Selain itu, Center for Research on the Epidemiology of Disasters, organisasi kemanusiaan internasional, melaporkan, hantaman kekeringan, gempa bumi, hujan bercurah tinggi, dan banjir sepanjang dekade silam lipat tiga kali dibandingkan angka tahun 1980-an dan hampir 54 kali dibandingkan tahun 1901 ketika data mengenai soal-soal di atas pertama kali dikumpulkan.

Melihat fenomena perubahan iklim yang semakin dirasakan nyata dalam satu-dua tahun terakhir, juga mencuatnya berbagai krisis menyangkut pangan dan lingkungan (seperti semakin banyaknya wilayah pantai yang dilanda rob berkelanjutan), maka ide untuk koloni angkasa—betapapun sejauh ini masih erat dikaitkan dengan fiksi ilmiah—jadi terasa dekat dan relevan.

Pertanyaan yang harus kita jawab, dalam suasana kehidupan berbangsa yang terus-menerus diliputi hiruk-pikuk politik dan upaya survival kekuasaan, seberapa banyak lagi sumber daya kita yang masih tersisa untuk melahirkan terobosan iptek atau menekuni ide besar seperti pengereman pemanasan global atau koloni angkasa.

Penulis : NINOK LEKSON

(Source : kompas.com)

Anak Demam Tidak Selalu Butuh Obat


Ketika suhu badan anak meningkat, orangtua sering panik lalu buru-buru membawanya ke dokter atau memberinya obat penurun panas. Padahal demam tidak selalu butuh obat, adakalanya peningkatan suhu tubuh bisa diturunkan secara alami.

Demam atau peningkatan suhu tubuh merupakan isyarat bahwa tubuh sedang melakukan perlawanan terhadap infeksi yang menyerang.Karena itu, kondisi ini sering dikatakan sebagai gejala dari penyakit lain yang sesungguhnya terutama yang dipicu oleh infeksi bakteri.

Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics mengatakan, demam setinggi apapun tidak akan merusak saraf. Kebanyakan hanya memicu keluarnya keringat dalam jumlah banyak yang justru mempercepat kesembuhan penyakit yang sesungguhnya.

Janice Sullivan, MD dari University of Louisville yang melakukan penelitian itu mengatakan, bakteri atau virus juga lebih sulit berkembang biak ketika suhu tubuh sedang tinggi. Suhu tinggi meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh di kelenjar limpa.

Sullivan mengatakan, satu-satunya alasan untuk memberikan obat turun panas adalah untuk mengurangi rasa gelisan dan tidak nyaman pada anak. Penyakitnya sendiri lebih cocok diobati dengan antibiotik, meski kadang-kadang fungsi obat ini masih bisa digantikan oleh sistem kekebalan tubuh.

Untuk menurunkan panas anak secara alami adalah:

  1. Mengompres anak dengan air biasa bukan es atau alkohol karena perbedaan suhu bisa membuat anak kejang. Lakukan kompres di dahi, ketiak dan selangkangan.
  2. Berikan anak minum cairan yang banyak.
  3. Pakaikan anak pakaian yang tipis agar tidak menghambat keluarnya panas.

Orangtua hanya boleh panik dan segera membawa anaknya ke dokter jika kondisinya sebagai berikut, seperti dikutip dari MensHealth.com, Rabu (9/3/2011).

  1. Suhu tubuhnya melampaui 38 derajat celcius untuk anak usia 3-6 bulan
  2. Suhu tubuhnya melampaui 39 derajat celcius untuk anak usia di atas 6 bulan
  3. Demam tidak turun selama 96 jam atau 4 hari.

Jika hendak memberinya obat turun panas sendiri, pastikan dosisnya sesuai dengan usia dan berat badan si anak atau jika tidak yakin tanyakan pada dokter atau apoteker terdekat. Penelitian Sullivan menunjukkan, sebagian orangtua memberikan obat dengan dosis yang tidak sesuai.

Penelitian ini juga mengatakan bahwa yang perlu dikhawatirkan sebenarnya adalah gejala lain yang menyertai demam. Keluhan-keluhan seperti sakit kepala berat, dehidrasi, ruam kulit dan sesak napas justru lebih mengindikasikan adanya gangguan serius sehingga perlu diperiksakan ke dokter.
AN Uyung Pramudiarja
(Source : detik.com)

Spurs Ketagihan Liga Champions

Senin, 07 Maret 2011

London - Tottenham Hotspur tampil untuk kali pertama di Liga Champions pada musim ini. Hal itu menjadi candu karena Spurs kini ketagihan untuk tampil rutin di kompetisi tersebut. Penampilan perdana Spurs di Liga Champions musim ini dijalani dengan oke. Sampai dengan babak 16 besar, Spurs adalah satu-satunya klub debutan yang masih bertahan.

Dalam lajunya tersebut The Lily Whites juga sukses bikin kejutan seperti ketika menjuarai Grup A yang juga dihuni juara bertahan Inter Milan. Itu dicapai salah satunya dengan mengalahkan Inter di London.

Setelah itu klub asal kota Milan lain juga berhasil dijungkalkan Spurs. Di leg I babak 16 besar, Spurs menang 1-0 tatkala dijamu Rossoneri sekaligus memberikan modal krusial menuju partai leg II, Kamis (10/3/2011) dinihari WIB.

Hal itu rupanya sudah memberikan kesan luar biasa. Maka gelandang Luka Modric pun mewanti-wanti para rekannya untuk tampil lagi di Liga Champions musim depan demi kembali merasakan atmosfer yang kini sedang mereka cicipi. Caranya, setia menuntaskan musim di posisi empat besar Liga Primer.

"Ya, itu benar, kami harus melakukan apa yang dilakukan oleh tim-tim besar. Semua ingin bermain di Liga Champions, itu adalah sebuah kompetisi luar biasa," aku Modric di Daily Express.

"Kami ingin terus menikmati perasaan ini dan itu mengapa kami harus memastikan lolos lagi musim ini," serunya.

Dengan poin 48, Spurs saat ini menempati posisi lima klasemen atau satu posisi di bawah zona Liga Champions yang tengah ditempati oleh Chelsea dengan poin 51. Liverpool sementara itu menguntit Spurs dari peringkat enam dengan poin 42 dari 29 laga.

"Akan jadi sebuah pertarungan ketat untuk tempat keempat dengan Manchester City, Chelsea dan mungkin Liverpool. Menilai permainannya melawan Manchester United, Anda belum bisa mencoret mereka," simpul Modric.

(Source : detik.com)

Ketergantungan Impor Perparah Krisis Pangan


Ketergantungan terhadap berbagai komoditas pangan yang diimpor dari sejumlah negara dikhawatirkan akan memperburuk krisis pangan di dalam negeri. Kebijakan pemerintah seharusnya bersifat jangka panjang dan lebih mengutamakan pemenuhan secara swasembada.

”Kalau semuanya terus-terusan diimpor, ketergantungan Indonesia akan semakin besar. Impor hanyalah kebijakan instan yang tidak bisa menyelesaikan masalah untuk jangka panjang. Dalam jangka pendek masalah mungkin akan selesai, tetapi setelah itu akan kembali berulang,” kata Revrisond Baswir, pengamat ekonomi Universitas Gadjah Mada, yang dihubungi Kompas, Senin (7/3).

Menurut dia, harus diakui saat ini hampir semua negara menghadapi kelangkaan pangan. Salah satu pemicunya adalah faktor iklim. Namun bagi Indonesia, kelangkaan pangan sebenarnya sudah berlangsung lama. Pemerintah sejak awal tidak menjadikan sektor pertanian sebagai prioritas utama.

”Impor hanyalah pilihan terakhir ketika produksi dalam negeri sudah dipacu dengan perbaikan infrastruktur. Kalau sudah ada upaya serius ternyata masih kurang, barulah impor. Masalahnya, sejauh ini upaya serius itu belum ada,” paparnya.

Revrisond mengatakan, secara makro impor pangan memang bisa mengendalikan harga sehingga inflasi bisa ditekan. Persoalannya, serbuan barang impor membuat petani kelimpungan. ”Hasil pertanian lokal masih kalah kompetitif sehingga konsumen akan mendekati barang impor. Kalau sudah terpuruk begitu, petani tinggal jual tanah dan ganti profesi. Akibatnya, produksi pangan akan semakin turun dan krisis pangan pun semakin mengancam,” ujarnya.

Berdasarkan data kementerian perdagangan, realisasi impor beras tahun 2010-2011 per 2 Maret mencapai 1,26 juta ton dari target 1,898 juta ton beras. Selain beras, tahun ini pemerintah juga mengimpor cabai sebanyak 15.000 ton, kedelai sekitar 1,7 juta ton per tahun, serta impor bawang merah dari Vietnam dan Thailand. Sesuai data Badan Pusat Statistik, sepanjang Januari 2011, total impor bawang merah mencapai 17,25 juta kilogram.

Angka tersebut melonjak 264 persen bila dibandingkan dengan realisasi impor Desember 2010 di kisaran 4,88 juta kilogram.

Menurut laporan pemantauan harga Kementerian Perdagangan, harga pangan berangsur-angsur turun. Harga beras rata-rata nasional turun dari Rp 7.376 per kilogram pada Januari menjadi Rp 7.279 per kilogram pada awal Maret. Harga cabai rawit merah juga turun dari 74.935 per kilogram menjadi Rp 72.000 per kilogram.

Langkah terakhir

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh mengatakan, sebenarnya pihaknya tidak mendukung kebijakan impor. Namun, karena kebutuhan dalam negeri tidak bisa dipenuhi dari stok yang ada, impor menjadi langkah terakhir. ”Kalau masih bisa dipenuhi sendiri, impor tidak diperlukan lagi,” ujarnya. (ENY)

sumber : kompas.com

Wow, Hibah Peneliti Muda Rp 300.000.000!

Minggu, 06 Maret 2011

Berita gembira bagi para peneliti muda Indonesia. Dalam rangka memperingati HUT-nya ke-60, Biro Oktroi Roosseno (BOR) memberikan bantuan dalam bentuk hibah dengan jumlah total Rp 300.000.000 untuk empat pemenang atau senilai Rp 75.000.000 untuk setiap proposal penelitian.

Penawaran ini sudah dibuka bagi para peneliti muda Indonesia berusia maksimal 45 tahun tepat pada 22 Juni 2011 nanti. Kandidat bisa seorang peneliti utama, peneliti, dan pembantu peneliti, yang merupakan warga negara Indonesia dan tinggal di Indonesia.

Disyaratkan, peneliti utama hanya berhak mengajukan satu proposal penelitian, bersama dengan biodata yang menunjukkan track record keunggulannya sebagai seorang peneliti di bidang Pemanfaatan Energi Alternatif, Peningkatan Ketahanan Pangan, serta Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati.

Perlu diketahui, penawaran ini ditujukan untuk peneliti muda yang telah mapan di bidang penelitian yang ditekuni dan memerlukan dukungan dana untuk aspek tertentu dalam penelitiannya (on going research project) yang diusulkan wajib dilakukan di sebuah fasilitas penelitian di Indonesia dan hasilnya dapat berkontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Bagi yang berminat, proposal yang telah lengkap dan biodata yang menunjukkan track recordkeunggulan sebagai peneliti harus sudah diterima BOR paling lambat 10 Mei 2011 pukul 17.00 WIB ke alamat: Biro Oktroi Rooseno-Kantor Taman A9, Unit C1-C2/Mega Kuningan, Jakarta Selatan-Jakarta 12950/PO BOX. 4585-Jakarta 10001
Telp: 021-5762310 (Hunting)/E-mail: research2011.bor@gmail.com.

Informasi lengkap mengenai syarat dan prosedur pendaftaran serta mekanisme seleksi bisa dilihat di situs Dikti Kemdiknas di http://www.dikti.go.id/. Pemenang akan diumumkan pada 14 Juni 2011.

(Source : kompas.com)

Image and video hosting by TinyPic Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic Image and video hosting by TinyPic
.
Image and video hosting by TinyPic
.
Image and video hosting by TinyPic
.
Image and video hosting by TinyPic
.
Image and video hosting by TinyPic

Arsip Blog