Haris Zone official website | Members area : Register | Sign in
Image and video hosting by TinyPic


~*0*~
Ketika Anda berhenti mengubah, Anda sudah berakhir (Benjamin Franklin)
.

~*0*~
Perubahan dimulai ketika seseorang melihat langkah berikutnya (Willian Drayton)
.

~*0*~
Dia yang menolak perubahan adalah arsitek pembusukan (Harold Wilson)
.

~*0*~
Perubahan itu sendiri kekal, terus menerus, abadi. (Arthur Schopenhauer)
.

~*0*~
Perjalanan seribu batu bermula dari satu langkah (Lao Tze)
.

~*0*~
Ubah pikiran Anda dan Anda akan mengubah dunia (Norman Vincent Peale)
.

~*0*~
Tidak ada yang salah dengan perubahan, selama berada di arah yang benar (Winston Churchill)
.

~*0*~
Kita berubah, apakah kita suka atau tidak (Ralph Waldo Emerson)
.

~*0*~
Kita harus berubah menjadi seperti yang ingin kita lihat (Mahatma Gandhi)
.

~*0*~
Berteriaklah lantang jika dunia ingin melihatmu, Singkirkan rasa takutmu jika kau inginkan perubahan, Yakinlah kau bisa jika oranglain ingin percayai dirimu, Karena aku adalah sang inovator...! (anonim)
.
Image and video hosting by TinyPic
.
Image and video hosting by TinyPic Image and video hosting by TinyPic
Selamat Datang di Website Haris Media ------ Maaf Website Ini Masih Dalam Proses Pengembangan

Gapai Kesuksesan di Luar Cara Konvensional

Minggu, 24 Juli 2011

SEBAGIAN orang tidak terprogram untuk bekerja di lingkungan tradisional. Jika Anda mudah bosan, memiliki banyak minat, dan lebih memilih untuk membuat aturan sendiri, maka Anda mungkin salah satu dari mereka.

Anda tentu saja bisa menghabiskan hidup penuh penderitaan selama beberapa dekade dengan menjadi seorang karyawan, mengeluhkan bagian diri yang hilang, merasa tidak terpenuhi dan bosan. Namun, Anda juga bisa mengambil langkah berani dan menghadapi risiko dengan membuat jalan sendiri menuju kesuksesan.

Wayne Rogers, seorang pengusaha, pebisnis, dan aktor telah mengambil keputusan tersebut dalam hidupnya. Dia pernah terlibat dalam segala hal mulai dari pembuatan anggur, bisnis pengantin, sampai berakting di atas panggung dan memiliki sebuah perusahaan distribusi film.

Dalam bukunya berjudul Make Your Own Rules: A Renegade Guide to Unconventional Success, Rogers menjabarkan bagaimana dia bisa menguasai berbagai macam bisnis secara independen. Berikut ini adalah beberapa tips yang disarikan dari bukunya seperti dikutip situs msn.careerbuilder.com:

Jangan membatasi diri
Banyak orang percaya, pilihan karier mereka harus dibuat berdasarkan latar belakang pendidikan atau pengalaman kerja yang sesuai untuk bidang tertentu. Namun, Rogers memiliki pendapat berbeda. ''Hal ini akan mengejutkanmu. Tetapi, benang umum untuk berbagai bisnis di mana saya terlibat adalah bahwa saya belum pernah berkecimpung di dalamnya sebelumnya.''

Jika banyak orang memandang kurangnya pengalaman sebagai hambatan untuk memasuki bisnis tertentu, Rogers justru melihatnya sebagai keuntungan. ''Itu adalah suatu keuntungan karena saya tidak punya aturan yang harus diikuti, tidak ada keputusan yang bisa dibuat ulang, tidak ada 'buku' yang memberitahuku bagaimana cara menemukan kesuksesan.''

Kenyataan itu memungkinan Rogers untuk mengambil pendekatan kreatif ketimbang pendekatan administrasi. ''Keyakikanku adalah bahwa hasil terbaik dalam bisnis berasal dari proses kreatif, dari kemampuan untuk melihat sesuatu secara berbeda dari orang lain, dan dari menemukan jawaban untuk masalah yang tidak terikat kalimat 'kami selalu melakukannya dengan cara ini.' ''
Mematuhi regulasi
Bahkan bisnis terkecil pun harus tunduk terhadap berbagai peraturan daerah mau pun pusat. Jika Anda ingin memulai bisnis sendiri, peraturan tersebut harus dipelajari dan dipatuhi. Kemampuan Anda untuk mematuhi dokumen dan laporan yang diperlukan oleh berbagai aturan tersebut, dapat membuat perbedaan berarti antara keberhasilan dengan kegagalan.
Besar belum tentu lebih baik
Lawan dorongan untuk membuat pertumbuhan dan tujuan yang terlampau muluk dari bisnis Anda. Menurut Rogers, ukuran tidak efisien. ''Belum lama berlalu, ada beberapa produsen mobil termasuk Nash, Kaiser, Hudson, Studebaker dan Packard. Mereka harus bersaing satu sama lain. Apakah itu sulit? Ya, tapi hal itu mengarah pada inovasi.''

Sebaliknya, imbuh Rogers, tiga pemain besar seperti Ford, General Motors dan Chrysler telah berpuas diri dengan produk-produk mereka sehingga tersusul oleh pesaing asing dan terpaksa menghadapi krisis. Pertahankan bisnis kecil Anda dan tetaplah berinovasi, sarannya.
Mitra bisnis baik
Pilih mitra bisnis Anda secara bijaksana, nasihat Rogers. ''Pilih mitra dan rekan yang Anda percaya dan buat mereka memercayai Anda. Kedua proses ini hampir dapat dipastikan akan memengaruhi hasil dari apa yang Anda lakukan.''

Gunakan insting Anda, amati perilaku orang-orang, dan nilai konsekuensi tindakan mereka. Selain dapat dipercaya, mitra bisnis dan karyawan juga harus dapat berbagi pola pikir yang sama dengan Anda. (Yul/OL-06)

Terimalah konsekuensi pilihanmu

Kamis, 21 Juli 2011

Oleh Anthony Dio Martin

Seorang wanita di San Diego merasa terganggu sekali oleh anjing tetangganya. Setiap malam ia merasa tidak bisa tidur karena lolongan anjing tetangganya itu. Akhirnya, dalam kemarahannya, ia mencari nomor telepon tetangganya dan setiap malam, dia menelepon tetangganya tersebut, hanya dengan sebuah pesan, “AUUUUUU....” suara melolong di telepon, lalu kemudian ditutup.

Tetangganya yang merasa terganggu oleh telepon itu, lalu melapor ke polisi. Ketika polisi melacak dan menemukan bahwa peneleponnya adalah tetangganya yang terganggu, si tetangga yang menelepon itu pun ditanya mengapa ia melakukannya.
Jawabannya sederhana, “Kalau saya tak bisa tidur, jangan harap ia juga bisa tidur!’. Dari kepolisian, ka sus ini pun diangkat ke meja hijau. Untungnya si hakim cukup bijak sehingga, keputusan pun diambil.

Si anjing tidak boleh lagi berada di sekitar kawasan itu. Namun, si tetangga yang mengganggu lew ttelepon pun dihukum kerja sosial beberapa bulan karena mengganggu privasi orang dengan pilihannya membalas dendam melalui telepon lolongan anjingnya’ itu.
Menurut ilmu Kecerdasan Emosional, setiap orang punya pilihan atas tindakan yang ia lakukan. Pada dasarnya, setiap tindakan punya konsekuensi. Si hakim menghukun si tetangga yang jahil dengan tepeon itu karena alasan yang sederhana.
Sebenarnya, dia sendiri bisa melakukan beberapa langkah pilihan: menelepon polisi, menegur tetangganya, menjadikan tetangganya sebagai teman lalu membujuknya pelan-pelan untuk menaruh anjingnya di tempat yang tak mengganggu, serta masih banyak langkah lainnya.

Sayangnya, semua pilihan yang lebih positif tidak ia dilakukan, justru yang ia pikirkan adalah balas dendam. Sebuah pilihan salah yang membawa konsekuensi yang tidak menyenangkan.

Untungnya, yang diterima hanya hukuman kerja sosial. Kisah ini mengawali soal pentingnya memikirkan suatu konsekuensi tindakan sebelum sebuah langkah diambil!
Kisah sebaliknya
Sebaliknya, ada pula kisah yang bertolak belakang dari kisah di atas. Suatu ketika, ada seorang peternak yang memiliki peternakan domba. Sayangnya, domba-domba ini selalu ditakut-takuti dan bahkan digigit hingga terluka oleh anjing tetangganya yang dilepaskan di halaman.

Berbulan-bulan, kejadian ini menjadi masalah bagi peternak yang memelihara domba-domba itu. Akhirnya, karena tidak tahan lagi, ia pun pergi menemui seorang hakim dan meminta si hakim untuk menghukum tetangga serta anjingnya itu.

Si hakim yang bijak, menganggukangguk lantas memberikan jawaban kepada peternak yang marah itu, “Pak, saya bisa saja menjatuhkan hukuman yang berat kepada tetanggamu itu. Tetapi akibatnya, jadi bermusuhan. Saya menyarankan, ketika dombamu mulai mempunyai anak, berikanlah satu ekor kepadanya sebagai tanda persahabatan.”

Awalnya, si peternak itu tentu saja menolak karena sudah telanjur merasa jengkel dengan tetangganya tersebut, tetapi si hakim kelihatannya sangat percaya dengan sarannya. Akhirnya, si peternak itu pun diminta segera melakukan apa yang disarankannya.
Ketika domba kecil itu diberikan pada tetangganya apa yang terjadi adalah suatu akhir yang menyenangkan. Segera, persahabatan dan keakraban menjadi semakin baik di antara mereka.
Lantas, karena tetangganya pun melepaskan domba kecilnya di halaman, maka untuk menjaga domba itu dari gigitan anjingnya sendiri, si anjing itu pun segera dirantainya. Dengan demikianlah, anjing itu pun tidak bisa mengganggu domba si peternak itu. Masalah pun selesai.

Ada pilihan, ada konsekuensi

Kedua kisah di atas sebenarnya mengajarkan kepada kita soal konsekuensi pilihan dari kata-kata, sikap serta tindakan kita. Salah satu prinsip penting yang bisa kita terapkan adalah realita bahwa kita sebenarnya punya banyak pilihan atas apa reaksi yang ingin kita berikan.

Kita ambil contoh. Tatkala hujan turun sebelum kita berangkat kerja, kita bisa bereaksi berbagai macam. Kita bisa mulai dengan mengumpat, menggerutu, tidur lagi, cari alas an untuk sakit, mencari payung atau bersyukur karena kita ‘nggak’ akan kepanasan dan tetap berangkat kerja dengan semangat.

Semuanya bergantung pada pilihan kita. Begitu pula, saat misalnya, kita tidak dipromosikan tetapi rekan kita yang kita anggap ‘saingan’ justru yang dapat promosi. Maka, reaksi kita pun bisa beragam.

Kita bisa mulai bereaksi dengan cara memaki-maki atasan, keluar dari perusahaan, diam seribu bahasa, diam-diam menyabotase, menyebarkan gosip, bersikap negatif di kantor, memusuhi rekan Anda tersebut, pergi ke dukun, berusaha mencari cara mencelakakan rekan Anda itu, menerima kenyataan itu apa adanya, berusaha lebih gitu untuk me ning katkan kemampuan Anda, tetap positif, dan masih banyak cara yang bisa Anda lakukan.

Intinya, menghadapi berbagai situasi yang Anda alami, Anda punya banyak pilihan. Tentunya, yang perlu diingat, dari setiap pilihan tersebut, ada konsekuensinya.
Kembali pada contoh di atas. Tatkala kita memilih untuk mengeluh dan menggerutu ketika terjadi hujan sebelum berangkat kerja, mungkin konsekuensi yang didapatkan adalah hari yang tak menyenangkan.

Kita jadi murung dan uringuringan. Begitu pula, tatkala kita memilih untuk mencelakakan rekan kita yang dipromosikan, kita mungkin mengambil risiko terkena balasannya.

Misalkan, baru-baru ini ada seorang pebisnis di Kalimantan yang memutuskan untuk membayar preman untuk memukuli saingan bisnisnya. Akibatnya, si pebisnis yang memanggil preman tersebut kini mendekam di penjara atas idenya memukuli saingan bisnisnya itu. Jadi ingatlah, setiap kali kita membuat pilihan dalam pilihan itupun terdapat konsekuensi-konsekuensi yang mesti kita tanggung pula.

Bagaimana membuat pilihak bijak?
Pertanyaan penting di sini, bagaimanakah kita bisa membuat pilihan-pilihan yang bijak dalam kehidupan kita?
Pertama-tama, adalah memikir kan dan merenungkan sejenak. Ambillah waktu untuk merefleksikan ketika suatu pilihan diambil, apa konsekuensinya yang mungkin timbul. Sayangnya banyak orang dengan cepat mengambil langkah dan tindakan, tetapi ketika suatu konsekuensi terjadi, barulah orang sadar.

Saya ingat dengan email dari rekan saya yang menuliskan moto hidupnya yang bagus, “Jangan belajar soal pentingnya keselamatan dari kecelakaan (don’t learn safety by accident)”.

Celakanya, justru itulah yang banyak terjadi dalam hidup kebanyakan orang. Ketika sakit, ketika mengalami malapetaka, ketika terjadi kecelakaan, barulah orang menjadi sadar dan insyaf akan perbuatannya yang salah.

Namun, hal itu sering kali sudah terlambat. Karena itulah, ambillah waktu untuk memikirkan apa yang mungkin terjadi dari sesuatu sebelum keputusan diambil.

Kedua, yakinlah Anda mampu dan berani menanggung risikonya, ketika konsekuensi terburuk dari pilihan Anda terjadi. Banyak orang membuat pilihan tetapi menolak menerimanya tatkala akibat buruk dari keputusannya terjadi. Ini artinya, mau enaknya saja.

Ketika suatu keputusan dan pi lihan dibuat, hal yang buruk bisa saja terjadi. Nah, siapkah Anda ketika hal buruk itu terjadi? Jika Anda belum siap, sebaiknya pikir lagi keputusan dan pilihan Anda.

Akhirnya, untuk menghindari kesalahan dan kekeliruan, carilah referensi dan informasi. Saat ini ada banyak sumber informasi bahkan Anda pun bisa bertanya kepada orang yang pernah mengalaminya.

Semakin banyak informasi dan masukan, kadang memang bisa membuat bingung, tetapi makin banyak informasi, berarti pula Anda bisa punya banyak pertimbangan yang bisa membuat Anda membuat keputusan yang lebih baik.

Akhir kata, hanya sebuah saran sederhana: pikirkanlah sebelum terkena akibatnya, jangan terkena akibatnya baru berpikir.

Sumber : bisnis.com

Memiskinkan Petani Bentuk Kejahatan Kemanusiaan

Rabu, 20 Juli 2011


Kebijakan impor pangan khususnya beras, yang justru menjadi bumerang dan memiskinkan petani kecil bisa dikategorikan sebagai bentuk ketidakadilan dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh negara. Apalagi, di sisi lain, pemerintah malah lebih berpihak kepada kepentingan obligor pengemplang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dengan cara memaksa rakyat pembayar pajak untuk menanggung beban utang obligasi rekapitalisasi perbankan itu.

Oleh karena itu, bangsa Indonesia saat ini sangat membutuhkan pejabat yang bukan hanya memahami penderitaan rakyat kecil tetapi juga peduli dengan nasib mereka sehingga rela berjuang demi kesejahteraan rakyat banyak.

Pengamat ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Zamroni Salim, di Jakarta, Rabu (20/7), mengatakan penyelenggara negara tidak memiliki keberpihakan dalam memperhatikan nasib rakyat kecil. Menurut dia, perhatian pemerintah terhadap rakyat lebih bersifat rutinitas atau business as usual. Akibatnya, jumlah orang miskin bukannya berkurang, malahan bertambah setiap tahun. Karena itu, pejabat yang dibutuhkan Indonesia ke depan adalah aparat pemerintah yang mampu menggunakan semua sumber daya bagi kemakmuran rakyat Indonesia.

"Saya belum melihat ada pejabat negeri ini yang benar-benar prorakyat. Mereka tidak peduli lagi dengan rakyatnya. Mereka butuh rakyat saat diperlukan saja," tegas dia.

Zamroni menilai pejabat Indonesia tidak peka terhadap persoalan ketahanan pangan dan ketahanan energi. Padahal, potensi Indonesia yang kaya dengan sumber daya alam itu tidak dimanfaatkan secara optimal oleh penyelenggara negara.

"Saya belum melihat program perbaikan nasib petani, distribusi pangan dan infrastruktur untuk menjangkau daerah yang miskin. Tampaknya, mereka menjabat bukan demi bangsa dan negara tetapi kepentingan sendiri. Ini namanya pejabat yang menjajah rakyat, bukan pejabat yang melindungi rakyat," jelas Zamroni.

Sebelumnya dikabarkan, kenaikan harga beras global yang menyeret penguatan harga beras di Indonesia diperkirakan kian menggerus daya beli rakyat miskin dan petani. Dalam sepuluh tahun terakhir, daya beli masyarakat untuk beras telah menyusut empat kali lipat. Secara umum kenaikan harga beras di dalam negeri berpeluang mendorong laju inflasi sehingga semakin menekan nasih rakyat miskin Indonesia yang mencapai 117 juta jiwa berdasarkan kriteria Bank Dunia.

Zamroni mengungkapkan pemerintah tidak adil terhadap rakyat karena pajak yang dipungut dari hasil keringat rakyat kecil dipakai untuk membayar utang BLBI. "Saya tidak mengatakan ini sebuah kejahatan. Ini jelas sangat tidak adil dan melukai rakyat. Ini kesalahan dalam mengalokasikan anggaran negara. Masalah prioritas menjadi penting, terutama menyangkut kepentingan masyarakat miskin yang jumlahnya semakin bertambah setiap tahun," ujarnya.

Menurut dia, pajak harus digunakan untuk kegiatan pembangunan yang langsung bersentuhan dengan rakyat terutama masyarakat kecil yang terpinggirkan misalnya untuk ketahanan pangan dan perbaikan infrastruktur.


Tidak Menikmati

Direktur Indef Enny Sri Hartati menjelaskan petani Indonesia tidak menikmati keuntungan dari kenaikan harga beras global. Malah, pendapatan petani semakin tergerus karena terbebani untuk membayar utang biaya produksi.

"Setiap ada kenaikan harga komoditas pangan banyak petani yang masuk dalam katagori miskin. Soalnya, petani di Indonesia itu petani penggarap dan sekarang ini hasil panen petani penggarap habis saat masih di sawah dan tidak sempat disimpan di rumah. Setelah menjual panen, petani langsung menjadi konsumen, dan membeli dengan harga di pasar," jelas dia.

Kalaupun ada yang dibawa pulang, tambah Enny, biasanya hanya cukup untuk dikonsumsi sendiri selama 1-2 minggu setelah panen. "Tetap saja yang menikmati keuntungan terbesar itu pedagang pengumpul. Petani penggarap dan mayoritas petani itu menjadi konsumen sesudah mereka menjual semua hasil panen. Dan sebagai konsumen mereka harus mengeluarkan ongkos lebih mahal untuk membeli beras," ungka Enny.

Ia mencontohkan petani menjual gabah di level 4.000 rupiah per kilogram (kg), dan mereka harus membeli beras di level 7.000 rupiah per kg. Dengan kondisi itu, kata Enny seharusnya pemerintah membuat kebijakan untuk mendorong petani mendapatkan akses penjualan langsung ke pasar tanpa melalui perantara.

"Tetapi langkah yang dilakukan pemerintah memang vulgar, dengan dalih tidak memiliki cadangan, tiba-tiba impor. Kenapa pemerintah tidak menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan beras. Padahal harga beras impor lebih tinggi daripada HPP. Kalau begitu pemerintah justru mensubsidi petani asing daripada petani lokal," papar dia.

Jadi daripada mengeluarkan anggaran besar untuk impor, katanya, seharusnya pemerintah menggunakan dana itu untuk menaikkan HPP, dan dampaknya akan menguntungkan petani karena Bulog bisa langsung menyerap beras milik petani dengan harga memadai. aan/YK/lex/WP

Wajah Kelembagaan Negara


Dalam setiap diskursus mengenai sistem kelembagaan negara selalu terdapat dua elemen primer yang saling berkaitan, yaitu organ dan fungsi. Organ adalah bentuk atau wadahnya, sedang fungsi adalah isinya. Organ adalah status bentuknya, sedang fungsi adalah gerakan atau bagaimana bekerjanya wadah sesuai dengan maksud pembentukannya (Asshidiqie, 2010).

Dalam konstitusi, organ dimaksud ada yang disebut secara eksplisit namanya dan ada pula yang disebut secara eksplisit hanya fungsinya. Ada pula organ, baik namanya maupun fungsinya, akan diatur dengan peraturan yang lebih rendah sehingga akan menciptakan adanya pola penyebaran kekuasaan (dispersion of power) antara kelembagaan dengan dibentuknya lembaga sampiran negara.

Adapun pembentukan lembaga sampiran negara (state auxillary agencies) baik itu sifatnya struktural maupun nonstruktural sendiri merupakan pola reduksional dari hegemoni trisula kelembagaan negara yakni eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.

Oleh karenanya, doktrin Montesqiue sendiri tidak pernah ada dalam realitas pembentukan sistem lembaga negara karena akan selalu saja terjadi sifat eksklusivisme dan superioritas yang ditimbulkan oleh ketiga lembaga tersebut, sehingga akan menganggu kestabilan demokrasi.

Desakan adanya untuk membebaskan intervensi politik yang rawan terjadi di tiga trinitas lembaga negara itulah yang menjadi reason d’etre lahirnya lembaga sampiran negara sebagai lembaga perantara dan atau penengah (intermediary) bagi masyarakat untuk memasuki ranah politik negara.

Dalam konteks Indonesia, pembentukan lembaga sampiran dalam bentuk komisi, lembaga struktural, maupun nonstruktural, justru menjadi polemik tersendiri. Hal tersebut dapat terindikasi dari banyaknya lembaga dan komisi itu, menyebabkan satu fungsi ditangani banyak pihak.

Sebaliknya, banyak bidang yang justru belum ditangani secara baik. Hal itu tentu menimbulkan permasalahan, antara lain bagaimana status dan kedudukan lembaga negara dan komisi tersebut, akuntabilitasnya, dan koordinasi di antara mereka serta koordinasi dengan departemen terkait.

Belum lagi soal anggaran, mengingat masing-masing lembaga dan komisi itu memerlukan anggaran untuk pelaksanaan tugas dan fungsinya masing-masing. Hampir 75 persen pagu anggaran dalam APBN sendiri habis untuk mendanai operasionalisasi banyaknya lembaga tersebut sehingga muncul banyak laporan keuangan lembaga pemerintah dan negara yang dinyatakan disclaimer. Sebab, mulai dari sistem perencanaan, pencatatan, pelaksanaan hingga pengawasannya, tidak mencerminkan sistem akuntansi lembaga publik yang seharusnya.

Oleh karena itu, banyak permasalahan negara yang tidak sampai selesai dibahas karena adanya kurang koordinasi dari lembaga, komisi, maupun kementerian. Sebagai contoh dalam kasus pemberantasan korupsi, selalu muncul kontestasi antarlembaga, baik Kepolisian, KPK, MA, maupun Tim khusus Mafia Hukum.

Maka pada akhirnya bila ada permasalahan dalam pemberantasan korupsi, masing-masing lembaga saling lempar tanggung jawab dan melakukan aksi cuci bersih. Hal tersebut terjadi karena tugas pokok fungsi (tupoksi) ketiga lembaga tersebut hampir sama, yakni bergerak dalam yurisdiksional.

Adapun peran komisi negara yang dibentuk juga masih minim kontribusi untuk melakukan fungsi surveillance kepada lembaga/departemen. Peran ad hoc yang diemban Komisi Kejaksaan, Komisi Kepolisian Nasional, maupun komisi lainnya belum pernah melakukan gebrakan yang didengar publik, malahan berbagai komisi tersebut justru menjadi subordinasi lembaga yang diawasinya.

Peran Presiden sebagai lembaga eksekutif merupakan sumber dari ambiguitas fungsi dan peran organik yang diemban dalam sistem kelembagaan negara. Bukannya memperkuat fungsi organik lembaga, malahan Presiden membuat berbagai lembaga baru baik yang bersumber Penpres, Inpres, UU, Peraturan Pemerintah, maupun UU. Perilaku yang sedemikian tersebut merupakan bentuk ketidakpercayaan Presiden selama ini terhadap berbagai lembaga yang dipimpinnya.

Selama ini, Presiden terlalu reaktif dan bukan bersifat kuratif dalam menyelesaikan permasalahan negara melalui kelembagaan sehingga menimbulkan krisis moralitas dan loyalitas antara Presiden dan lembaga negara yang dipimpinnya. Oleh karena itulah, banyak arahan-arahan Presiden atau pun instruksinya yang belum tuntas dikerjakan para menterinya. Jumlahnya, diakui dia, seperti yang diungkapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yakni masih kurang dari 50 persen.

Seharusnya, perintah Presiden bak sebuah titah. Mereka yang diberi perintah seharusnya mengerjakan dengan sepenuh hati. Kalau pun perintahnya tidak bisa dilaksanakan, harus kembali ke pemberi perintah untuk menyampaikan kendala yang dihadapi sehingga perintah itu tidak bisa dijalankan.

Sebagai seorang pemimpin, Presiden pun seharusnya menegur suatu lembaga kalau perintah yang dikeluarkan tidak bisa terlaksana. Kalau tidak jalannya perintah itu karena kapasitas dari yang diberi perintah, maka Presiden harus mengganti dengan orang-orang yang memiliki kapasitas.

Ketika Presiden diam saja terhadap perintah yang tidak jalan dan bahkan lembaga yang diperintah itu tidak diberi sanksi apa pun, tidak usah heran apabila semua lembaga menganggap enteng saja perintah Presiden.

Sebab, kalau pun tidak bisa dilaksanakan tidak ditegur, sebaliknya, ketika dilaksanakan pun sudah tidak menjadi perhatian Presiden. Kalau keadaannya seperti itu, maka Presiden seakan menjadi tidak ada. Presiden hanya dianggap sebagai sebuah sosok yang ada, namun keberadaannya tidak memberi arti apa-apa.

Agar tercipta good public governance maka sebaiknya lembaga-lembaga negara dan komisi-komisi yang ada saat ini ditata ulang. Lembaga atau komisi yang fungsinya tumpang tindih dengan yang lain, segera dibenahi. Bisa disatukan saja atau ada yang dibubarkan. Bisa juga dengan cara lebih memperkuatnya, agar lembaga dan komisi itu bisa menjalankan fungsinya dengan lebih cepat dan lebih baik.

Tentu saja, penataan ulang tersebut benar-benar dilakukan berdasarkan kepentingan bangsa dan negara serta melalui pertimbangan yang matang. Bukan didasarkan pada politik kepentingan jangka pendek


Wasisto Raharjo Jati
Penulis adalah analis Politik dan Kebijakan Publik FISIPOL UGM

Apakah 1 Kg Emas Lebih Bernilai daripada 1 Kg Beras?

Selasa, 19 Juli 2011

Harga emas dunia kembali membuat rekor baru dengan menembus kisaran harga 1.600 dollar AS per troy ounce. Pada perdagangan di New York Mercantile Exchange, 18 Juli lalu, harga emas sudah mencapai 1.603 dollar AS per troy ounce. Jika dibandingkan dengan harga emas, Juli tahun lalu, harga emas sudah melonjak 33 persen.

Kenaikan ini tidak lepas dari krisis utang negara Uni Eropa yang sudah menjalar dan ditambah lagi oleh kekhawatiran terhadap ekonomi Amerika Serikat (AS) akibat kemungkinan gagal bayar utang yang jatuh tempo. Sampai saat ini, Kongres AS yang didominasi oleh kubu Republik belum menyetujui kenaikan pagu utang AS. Padahal, Obama melalui Departemen Keuangan-nya telah mengingatkan bahwa persetujuan kenaikan pagu utang harus sudah disetujui sebelum tanggal 2 Agustus 2011 untuk memenuhi kewajiban pemerintah kepada para kreditor.

Standard&Poor;'s (S&P) juga telah mengingatkan pemerintah AS bahwa mereka akan menurunkan peringkat kredit AS yang saat ini AAA jika pemerintah gagal membayar utang yang jatuh tempo. Pada Mei 2011, utang AS telah menyentuh 14,293 triliun dollar AS sedangkan pagu utang AS saat ini hanya 14,294 triliun dollar AS. Gagal bayar utang oleh AS bukan hanya merusak perekonomian AS, tetapi juga memengaruhi Uni Eropa, Jepang, serta negara-negara berkembang karena AS merupakan negara pengimpor terakhir yang menyerap produk dunia sehingga berperan sebagai mesin pertumbuhan ekonomi dunia. Dengan demikian, dollar AS yang dicetak oleh AS juga dialokasikan untuk kebutuhan dunia.

Sementara itu, krisis utang Negara Uni Eropa yang berawal dari Yunani dikhawatirkan telah menjalar ke Italia, Spanyol, Republik Irlandia, dan Portugal. Baru-baru ini, hasil stress test terhadap 91 bank di Eropa menghasilkan delapan bank tidak lolos stress test, sedangkan stress test tersebut disinyalir tidak terlalu ketat. Diduga jika standar tesnya diperketat, seharusnya lebih dari delapan bank yang gagal. Kondisi ini makin mengkhawatirkan sehingga mendorong harga emas terus melonjak.


Dollar AS dan Emas

Berdasarkan perjanjian Breton Wood, New Hampshire, AS, tahun 1944, saat itu disetujui masing-masing negara mematok mata uang kertasnya dengan dollar AS dengan jaminan emas, yaitu 35 dollar AS dijamin dengan 1 ounce emas. Perjanjian ini berakhir tahun 1971 saat AS mengalami kesulitan ekonomi akibat perang Vietnam sehingga tidak mampu lagi mempertahankan uang kertas dengan jaminan emas. Richard Nixon sebagai Presiden AS waktu itu memutuskan tidak menjaminkan lagi dollar AS dengan emas melainkan ditentukan oleh kepercayaan terhadap cadangan devisa (emas dan valuta asing) yang dimiliki oleh bank sentral masing-masing negara. Kebijakan ini waktu itu sangat mengagetkan dunia sehingga dikenal sebagai "Nixon shock". Sejak saat itu, dollar AS menggantikan peran emas sehingga dollar AS dikeluarkan tanpa batas sesuai kebutuhan dunia dan menjadi fundamental sistem moneter dunia.

Mengingat peran AS sebagai negara penopang ekonomi dan keuangan dunia, mata uang dollar AS sudah menjadi mata uang dunia sehingga bagi sebagian besar negara di dunia dollar AS dijadikan sebagai penempatan cadangan devisa. Dengan adanya kemungkinan penurunan peringkat kredit oleh S&P tentunya cukup mengguncang perekonomian dunia, walaupun kemungkinan ini oleh beberapa kalangan dianggap relatif kecil. Krisis kredit di AS, mau tidak mau, menyebabkan ketidakpercayaan dunia terhadap dollar AS sehingga pelaku ekonomi menjadikan emas sebagai alternatif investasinya.

Emas

Sifat kimia yang dimiliki emas dan suplainya yang terbatas menyebabkan emas diburu dan harganya terus naik. Emas disebut sebagai logam mulia karena memiliki sifat-sifat yang unggul. Emas memiliki unsur kimia aurum yang dilambangkan dengan Au. Emas memiliki sifat kimia stabil, resisten terhadap korosi, tidak bereaksi dengan udara dan air, sehingga warna emas tetap bertahan.

Selain untuk perhiasan, emas juga dipakai untuk berbagai komponen elektronik karena memiliki daya hantar yang tinggi. Suplai emas yang terbatas menyebabkan emas makin diburu sebagai perhiasan maupun untuk investasi. Indonesia sendiri memunyai cadangan emas yang cukup besar. PT Freeport Indonesia saja pada tahun 2005 memunyai cadangan emas terbukti sebesar 1.242 ton. Emas juga menjadi budaya di beberapa negara, seperti India dan China. Kebangkitan ekonomi kedua negara ini mengakibatkan permintaan emas dunia makin melonjak sehingga turut mengakibatkan harga emas kian meroket.


Kontradiksi Harga Pangan dan Emas

Di tengah keguncangan ekonomi dunia akibat krisis utang di AS dan Eropa, emas dianggap sebagai alternatif investasi sehingga harganya terus naik. Bahkan, ada yang memprediksi dalam beberapa tahun ke depan harganya bisa mencapai 3.000 dollar AS per troy ounce atau sekitar delapan ratus ribu rupiah per gram. Hiruk-pikuk kenaikan harga emas ini telah menyedot perhatian dunia, termasuk Indonesia. Sementara itu, perhatian kita sangat minim terhadap produk pangan, seperti beras, jagung, gandum, kedelai, dan lain sebagainya.

Produk pangan yang merupakan kebutuhan dasar manusia harganya senantiasa ditekan sehingga petani yang memproduksi produk pangan tidak pernah bisa sejahtera. Padahal, sesungguhnya, hal yang paling penting bagi sejarah kehidupan manusia adalah kepastian pangan, sandang, dan papan untuk dapat bertahan hidup. Maka, terlihat absurd jika melihat harga pangan petani Indonesia yang masih dihargai murah oleh pemerintah dan masyarakat, sedangkan di sisi lain emas yang bukan merupakan kebutuhan pokok mengalami kenaikan tajam. Masyarakat dunia lupa terhadap kebutuhan pokok yang perlu mendapat jaminan suplai agar tidak kelaparan. Kebutuhan sandang, pangan, dan papan harus diutamakan.

Harga 1 kg emas yang kira-kira setara dengan 69.000 kali harga 1 kg beras membuat produk pangan seperti beras tampak tidak berarti sama sekali. Padahal, produk pangan seperti beras merupakan kebutuhan mendasar manusia sehingga perlu mendapat perhatian dari kita semua. Apakah ini sebagai tanda-tanda zaman ketika kita lupa terhadap kebutuhan rakyat miskin yang jumlahnya di negara ini puluhan hingga ratusan juta jiwa serta miliaran jiwa di seluruh dunia? Mari kita tersadar dari ketidakpedulian ini.

Wan Rimau
Pengamat Ekonomi dan Perbankan International

Indonesia Krisis Petani


Ironi Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris tetapi ketersediaan petani saat ini didominasi oleh struktur usia tua dan lanjut. Diperkirakan 10-15 tahun ke depan sumberdaya manusia di usaha tani akan mengalami kelangkaan.

Demikian ditegaskan Ketua Bidang Kajian dan Advokasi Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PSPI) Yeka Hendra Fatika di Jakarta, Selasa (19/7).

Menurutnya, minat generasi muda memasuki sektor pertanian semakin berkurang.
Berdasarkan data di sejumlah daerah penghasil beras, petani saat ini didominasi oleh struktur usia di atas 45 tahun.

Di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, katanya, sekitar 60% petani tergolong berusia 45-60 tahun, dan 25,3% berusia lebih dari 60 tahun.

"Krisis petani muda ini juga terjadi pada daerah lumbung padi lainnya, seperti Cianjur Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi. Fakta ini menggambarkan tidak adanya regenerasi yang berdampak terhadap menurunnya produksi beras di masa datang," terang Yeka dalam diskusi bertajukAncaman Pangan di komisi IV DPR RI.

Menurunnya minat generasi muda masuk ke sektor pertanian, lanjutnya, karena pertanian dianggap tidak menguntungkan.

Berdasarkan penelitian PSPI, pendapatan rata-rata setiap petani Rp750 ribu tiap bulannya, dan pendapatan petani penggarap hanya sebesar Rp250 ribu. Minimnya pendapatan petani membuat generasi muda memilih sektor lain.

Selain itu, petani menanggung kerugian sendiri saat menghadapi berbagai macam tantangan pertanian seperti hama, dan perubahan iklim, tanpa ada bantuan dari pemerintah. "Buktinya, insentif pemerintah untuk masuk ke dunia pertanian mengalami kendala," tandasnya. (*/OL-9)

100 Kalimat Indah Dalam Lirik Lagu Iwan Fals dkk


Lagu-lagu yang dinyanyikan Iwan Fals baik solo album maupun dinyanyikan bersama format group banyak memuat lyric yang istimewa, baik ciptaannya sendiri maupun dari orang lain. Beberapa diantaranya adalah rangkaian kata yang indah dan menjadi kalimat penuh makna.

Berikut adalah sedikit yang sempat kami kumpulkan. Simak dan resapilah makna yang terkandung didalamnya. Semoga hari-hari kita menjadi lebih berguna.

100 Kalimat Indah Dalam Lirik Lagu Iwan Fals dkk
--------------------------------------------------------
1.“Berhentilah jangan salah gunakan, kehebatan ilmu pengetahuan untuk menghancurkan”
(Puing – album Sarjana Muda 1981)

2.“Hei jangan ragu dan jangan malu, tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu”.
(Bangunlah Putra-Putri Pertiwi – album Sarjana Muda 1981)

3."Cepatlah besar matahariku, menangis yang keras janganlah ragu, hantamlah sombongnya dunia buah hatiku, doa kami dinadimu”.
(Galang Rambu Anarki – album Opini 1982)

4.“Jalan masih teramat jauh, mustahil berlabuh bila dayung tak terkayuh”.
(Maaf Cintaku - album Sugali 1984)

5.“Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari, bila luka di kaki belum terobati”.
(Berkacalah Jakarta - album Sugali 1984)

6.“Riak gelombang suatu rintangan, ingat itu pasti kan datang, karang tajam sepintas seram, usah gentar bersatu terjang”.
(Cik - album Sore Tugu Pancoran 1985)

7.“Aku tak sanggup berjanji, hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini, entah esok hari, entah lusa nanti, entah”.
(Entah - album Ethiopia 1986)

8.“Mengapa bunga harus layu?, setelah kumbang dapatkan madu, mengapa kumbang harus ingkar?, setelah bunga tak lagi mekar”.
(Bunga-Bunga Kumbang-Kumbang - album Ethiopia 1986)

9.“Ternyata banyak hal yang tak selesai hanya dengan amarah”.
(Ya Ya Ya Oh Ya - album Aku Sayang Kamu 1986)

10.“Dalam hari selalu ada kemungkinan, dalam hari pasti ada kesempatan”.
(Selamat Tinggal Malam - album Aku Sayang Kamu 1986)

--------------------------------------------------------

11.“Kota adalah hutan belantara akal kuat dan berakar, menjurai didepan mata siap menjerat leher kita”.
(Kota - album Aku Sayang Kamu 1986)

12.“Jangan kita berpangku tangan, teruskan hasil perjuangan dengan jalan apa saja yang pasti kita temukan”.
(Lancar - album Lancar 1987)

13.“Jangan ragu jangan takut karang menghadang, bicaralah yang lantang jangan hanya diam”.
(Surat Buat Wakil Rakyat - album Wakil Rakyat 1987)

14.“Kau anak harapanku yang lahir di zaman gersang, segala sesuatu ada harga karena uang”.
(Nak - album 1910 1988)

15.“Sampai kapan mimpi mimpi itu kita beli?, sampai nanti sampai habis terjual harga diri”.
(Mimpi Yang Terbeli - album 1910 1988)

16.“Seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas, Ibu”.
(Ibu - album 1910 1988)

17.“Memang usia kita muda namun cinta soal hati, biar mereka bicara telinga kita terkunci”.
(Buku Ini Aku Pinjam - album 1910 1988)

18.“Dendam ada dimana mana di jantungku, di jantungmu, di jantung hari-hari”.
(Ada Lagi Yang Mati - album 1910 1988)

19.“Hangatkan tubuh di cerah pagi pada matahari, keringkan hati yang penuh tangis walau hanya sesaat”.
(Perempuan Malam - album Mata Dewa 1989)

20.“Kucoba berkaca pada jejak yang ada, ternyata aku sudah tertinggal, bahkan jauh tertinggal”.
(Nona - album Mata Dewa 1989)

--------------------------------------------------------

21.“Oh ya! ya nasib, nasibmu jelas bukan nasibku, oh ya! ya takdir, takdirmu jelas bukan takdirku”.
(Oh Ya! - album Swami 1989)

22.“Wahai kawan hei kawan, bangunlah dari tidurmu, masih ada waktu untuk kita berbuat, luka di bumi ini milik bersama, buanglah mimpi-mimpi”.
(Eseks eseks udug udug (Nyanyian Ujung Gang) - album Swami 1989)

23.“Api revolusi, haruskah padam digantikan figur yang tak pasti?”.
(Condet - album Swami 1989)

24.“Kalau cinta sudah di buang, jangan harap keadilan akan datang”.
(Bongkar - album Swami 1989)

25.“Kesedihan hanya tontonan, bagi mereka yang diperkuda jabatan”.
(Bongkar - album Swami 1989)

26.“Orang tua pandanglah kami sebagai manusia, kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta”.
(Bongkar - album Swami 1989)

27.“Satu luka perasaan, maki puji dan hinaan, tidak merubah sang jagoan menjadi makhluk picisan”.
(Rajawali - album Kantata Takwa 1990)

28.“Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata kata”.
(Paman Doblang - album Kantata Takwa 1990)

29.“Mereka yang pernah kalah, belum tentu menyerah”.
(Orang-Orang Kalah - album Kantata Takwa 1990)

30.“Aku rasa hidup tanpa jiwa, orang yang miskin ataupun kaya sama ganasnya terhadap harta”.
(Nocturno - album Kantata Takwa 1990)

--------------------------------------------------------

31.“Orang orang harus dibangunkan, kenyataan harus dikabarkan, aku bernyanyi menjadi saksi”.
(Kesaksian - album Kantata Takwa 1990)

32.“Ingatlah Allah yang menciptakan, Allah tempatku berpegang dan bertawakal, Allah maha tinggi dan maha esa, Allah maha lembut”.
(Kantata Takwa - album Kantata Takwa 1990)

33.“Kebimbangan lahirkan gelisah, jiwa gelisah bagai halilintar”.
(Gelisah - album Kantata Takwa 1990)

34.“Bagaimanapun aku harus kembali, walau berat aku rasa kau mengerti”.
(Air Mata - album Kantata Takwa 1990)

35.“Alam semesta menerima perlakuan sia sia, diracun jalan napasnya diperkosa kesuburannya”.
(Untuk Bram - album Cikal 1991)

36.“Duhai langit, duhai bumi, duhai alam raya, kuserahkan ragaku padamu, duhai ada, duhai tiada, duhai cinta, ku percaya”.
(Pulang Kerja - album Cikal 1991)

37.“Dimana kehidupan disitulah jawaban”.
(Alam Malam - album Cikal 1991)

38.“Ada dan tak ada nyatanya ada”.
(Ada - album Cikal 1991)

39.“Aku sering ditikam cinta, pernah dilemparkan badai, tapi aku tetap berdiri”.
(Nyanyian Jiwa - album Swami Il 1991)

40.“Aku mau jujur jujur saja, bicara apa adanya, aku tak mau mengingkari hati nurani”.
(Hio - album Swami Il 1991)

--------------------------------------------------------

41.“Bibirku bergerak tetap nyanyikan cinta walau aku tahu tak terdengar, jariku menari tetap tak akan berhenti sampai wajah tak murung lagi”.
(Di Mata Air Tidak Ada Air Mata - album Belum Ada Judul 1992)

42.“Mengapa besar selalu menang?, bebas berbuat sewenang wenang, mengapa kecil selalu tersingkir?, harus mengalah dan menyingkir”.
(Besar Dan Kecil - album Belum Ada Judul 1992)

43.“Angin pagi dan nyanyian sekelompok anak muda mengusik ingatanku, aku ingat mimpiku, aku ingat harapan yang semakin hari semakin panjang tak berujung”.
(Aku Disini - album Belum Ada Judul 1992)

44.“Jalani hidup, tenang tenang tenanglah seperti karang”.
(Lagu Satu - album Hijau 1992)

45.“Sebentar lagi kita akan menjual air mata kita sendiri, karena air mata kita adalah air kehidupan”.
(Lagu Dua - album Hijau 1992)

46.“Kita harus mulai bekerja, persoalan begitu menantang, satu niat satulah darah kita, kamu adalah kamu aku adalah aku”.
(Lagu Tiga - album Hijau 1992)

47.“Kenapa kebenaran tak lagi dicari?, sudah tak pentingkah bagi manusia?”
(Lagu Empat- album Hijau 1992)

48.“Kenapa banyak orang ingin menang?, apakah itu hasil akhir kehidupan?”.
(Lagu Empat- album Hijau 1992)

49.“Anjingku menggonggong protes pada situasi, hatiku melolong protes pada kamu”.
(Lagu Lima - album Hijau 1992)

50.“Biar keadilan sulit terpenuhi, biar kedamaian sulit terpenuhi, kami berdiri menjaga dirimu”.
(Karena Kau Bunda Kami - album Dalbo 1993)

--------------------------------------------------------

51.“Apa jadinya jika mulut dilarang bicara?, apa jadinya jika mata dilarang melihat?, apa jadinya jika telinga dilarang mendengar?, jadilah robot tanpa nyawa yang hanya mengabdi pada perintah”.
(Hura Hura Huru Hara - album Dalbo 1993)

52.“Tertawa itu sehat, menipu itu jahat”.
(Hua Ha Ha - album Dalbo 1993)

53.“Nyanyian duka nyanyian suka, tarian duka tarian suka, apakah ada bedanya?”
(Terminal – single 1994)

54.“Waktu terus bergulir, kita akan pergi dan ditinggal pergi”.
(Satu Satu – album Orang Gila 1994)

55.“Pelan-pelan sayang kalau mulai bosan, jangan marah-marah nanti cepat mati, santai sajalah”.
(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Orang Gila 1994)

56.“Mau insaf susah, desa sudah menjadi kota”.
(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Orang Gila 1994)

57.“Pertemuan dan perpisahan, dimana awal akhirnya?, dimana bedanya?”.
(Doa Dalam Sunyi – album Orang Gila 1994)

58.“Jika kata tak lagi bermakna, lebih baik diam saja”.
(Awang Awang – album Orang Gila 1994)

59.“Bagaimana bisa mengerti?, sedang kita belum berpikir, bagaimana bisa dianggap diam?, sedang kita belum bicara”.
(Awang Awang – album Orang Gila 1994)

60.“Aku bukan seperti nyamuk yang menghisap darahmu, aku manusia yang berbuat sesuai aturan dan keinginan”.
(Nasib Nyamuk – album Anak Wayang 1994)

--------------------------------------------------------

61.“Oh susahnya hidup, urusan hati belum selesai, rumah tetangga digusur raksasa, pengusaha zaman merdeka”.
(Oh – single 1995)

62.“Aku disampingmu begitu pasti, yang tak kumengerti masih saja terasa sepi”.
(Mata Hati – album Mata Hati 1995)

63.“Sang jari menari jangan berhenti, kupasrahkan diriku digenggaman-Mu”.
(Lagu Pemanjat – album Lagu Pemanjat 1996)

64.“Lepaslah belenggu ragu yang membelit hati, melangkah dengan pasti menuju gerbang baru”.
(Songsonglah – album Kantata Samsara 1998)

65.“Berani konsekuen pertanda jantan”.
(Nyanyian Preman – album Kantata Samsara 1998)

66.“Dengarlah suara bening dalam hatimu, biarlah nuranimu berbicara”.
(Langgam Lawu – album Kantata Samsara 1998)

67.“Matinya seorang penyaksi bukan matinya kesaksian”.
(Lagu Buat Penyaksi – album Kantata Samsara 1998)

68.“Bertahan hidup harus bisa bersikap lembut, walau hati panas bahkan terbakar sekalipun”.
(Di Ujung Abad - album Suara Hati 2002)

69.“Jangan goyah percayalah teman perang itu melawan diri sendiri, selamat datang kemerdekaan kalau kita mampu menahan diri”.
(Dendam Damai - album Suara Hati 2002)

70.“Berdoalah sambil berusaha, agar hidup jadi tak sia-sia”.
(Doa - album Suara Hati 2002)
--------------------------------------------------------

71.“Harta dunia jadi penggoda, membuat miskin jiwa kita”.
(Seperti Matahari - album Suara Hati 2002)

72.“Memberi itu terangkan hati, seperti matahari yang menyinari bumi”.
(Seperti Matahari - album Suara Hati 2002)

73.“Jangan heran korupsi menjadi jadi, habis itulah yang diajarkan”.
(Politik Uang – album Manusia Setengah Dewa 2004)

74.“Gelombang cinta gelombang kesadaran merobek langit yang mendung, menyongsong hari esok yang lebih baik”.
(Para Tentara – album Manusia Setengah Dewa 2004)

75.“Terhadap yang benar saja sewenang wenang, apalagi yang salah”.
(Mungkin – album Manusia Setengah Dewa 2004)

76.“Begitu mudahnya nyawa melayang, padahal tanpa diundang pun kematian pasti datang”.
(Matahari Bulan Dan Bintang – album Manusia Setengah Dewa 2004)

77.“Dunia kita satu, kenapa kita tidak bersatu?”.
(Matahari Bulan Dan Bintang – album Manusia Setengah Dewa 2004)

78.“Urus saja moralmu urus saja akhlakmu, peraturan yang sehat yang kami mau”.
(Manusia Setengah Dewa – album Manusia Setengah Dewa 2004)

79.“Di lumbung kita menabung, datang paceklik kita tak bingung”.
(Desa – album Manusia Setengah Dewa 2004)

80.“Tutup lubang gali lubang falsafah hidup jaman sekarang”.
(Dan Orde Paling Baru – album Manusia Setengah Dewa 2004)

--------------------------------------------------------

81.“Buktikan buktikan!, kalau hanya omong burung beo pun bisa”.
(Buktikan – album Manusia Setengah Dewa 2004)

82.“Dunia politik dunia bintang, dunia hura hura para binatang”.
(Asik Nggak Asik – album Manusia Setengah Dewa 2004)

83.“Dewa-dewa kerjanya berpesta, sambil nyogok bangsa manusia”.
(17 Juli 1996 – album Manusia Setengah Dewa 2004)

84.“Tanam-tanam pohon kehidupan, siram siram sirami dengan sayang, tanam tanam tanam masa depan, benalu-benalu kita bersihkan”.
(Tanam-Tanam Siram-Siram – single 2006)

85.“Ada apa gerangan mengapa mesti tergesa gesa, tak bisakah tenang menikmati bulan penuh dan bintang”.
(Haruskah Pergi – 2006)

86.“Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya, soal lama pergi soal baru datang”.
(Selancar – 2006)

87.“Jaman berubah perilaku tak berubah, orang berubah tingkah laku tak berubah”.
(Rubah – album 50:50 2007)

88.“Satu hilang seribu terbilang, patah tumbuh hilang berganti”.
(Pulanglah – album 50:50 2007)

89.“Hidup ini indah berdua semua mudah, yakinlah melangkah jangan lagi gelisah”.
(KaSaCiMa – album 50:50 2007)

90.“Tak ada yang lepas dari kematian, tak ada yang bisa sembunyi dari kematian, pasti”.
(Ikan-Ikan – album 50:50 2007)

--------------------------------------------------------

91.“Ada kamu yang mengatur ini semua tapi rasanya percuma, ada juga yang janjikan indahnya surga tapi neraka terasa”.
(Cemburu – album 50:50 2007)

92.“Hukum alam berjalan menggilas ludah, hukum Tuhan katakan “Sabar!”.
(Kemarau – uncassette)

93.“Yang pasti hidup ini keras, tabahlah terimalah”.
(Joned – uncassette)

94.“Oh negeriku sayang bangkit kembali, jangan berkecil hati bangkit kembali”.
(Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)

95.“Oh yang ditinggalkan tabahlah sayang, ini rahmat dari Tuhan kita juga pasti pulang”.
(Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)

96.“Tuhan ampunilah kami, ampuni dosa-dosa kami, ampuni kesombongan kami, ampuni bangsa kami, terimalah disisi-Mu korban bencana ini”.
(Saat Minggu Masih Pagi – uncassette)

97.“Nyatakan saja apa yang terasa walau pahit biasanya, jangan disimpan jangan dipendam, merdekakan jiwa”.
(Nyatakan Saja – uncassette)

98.“Usiamu tak lagi muda untuk terus terusan terjajah, jangan lagi membungkuk bungkuk agar dunia mengakuimu”.
(Merdeka – uncassette)

99.“Kau paksa kami untuk menahan luka ini, sedangkan kau sendiri telah lupa”.
(Luka Lama – uncassette)

100. “Oh Tuhan tolonglah, lindungi kami dari kekhilafan, oh ya Tuhan tolonglah, Ramadhan mengetuk hati orang orang yang gila perang”.
(Selamat Tinggal Ramadhan – uncassette)

RI Punya Potensi Rp200 Triliun untuk Bangun Ekonomi Rakyat

Kamis, 14 Juli 2011

Pengelolaan Anggaran I Kesejahteraan Petani di Daerah

MemprihatinkanIndonesia sebenarnya memiliki potensi dana tak kurang dari 200 triliun rupiah per tahun asalkan mampu dan berani memangkas serta menggeser sejumlah anggaran yang tidak efektif, seperti impor pangan, pembayaran bunga obligasi rekapitalisasi perbankan, dan sejumlah pos subsidi.

Dari impor pangan setidaknya diperoleh 57,77 triliun rupiah, pembayaran bunga obligasi eks Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) sekitar 60 triliun rupiah, dan dari pemisahan subsidi yang tidak produktif setidaknya bisa didapat 100 triliun rupiah.

Dana sebesar itu dinilai akan lebih produktif dan efektif bila benar-benar dimanfaatkan untuk membangun ekonomi kerakyatan yang berbasis modernisasi pertanian. Industrialisasi sektor pertanian itu diyakini bisa mendukung program kemandirian pangan sehingga mengurangi kebergantungan pada impor pangan sekaligus menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Pembangunan sektor pertanian secara serius merupakan satu alternatif terbaik untuk menangani kemiskinan di Tanah Air karena lebih dari 60 persen penduduk tinggal di perdesaan.

"Guna mendukung kemandirian pangan memang semua potensi dana yang ada bisa saja digerakkan untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan. Dana-dana subsidi, cicilan bunga utang, obligasi rekap, dan dana impor pangan dikelola untuk membangun kemandirian pangan," kata ekonom Universitas Indonesia, Nining Indroyono Soesilo, di Jakarta, Rabu (13/7).

Namun, tambah dia, semua itu bergantung kepada kemauan politik pemerintah. "Padahal, kalau mau bisa saja melalui mekanisme planning, organizing, actuating, dan controlling. Tapi, yang terpenting actuating dan controlling karena ini yang terlemah di Indonesia."

Nining menegaskan untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan memang membutuhkan adanya komitmen politik yang nyata. Menurut dia, yang dibutuhkan dalam membangun ekonomi kerakyatan adalah kemampuan merangsang kegiatan ekonomi produktif di tingkat rakyat sekaligus memupuk jiwa kewirausahaan.

Sebelumnya, dikabarkan, alokasi anggaran subsidi dalam APBN dinilai kurang produktif, misalnya subsidi pendidikan yang tidak tepat guna, subsidi bahan bakar minyak (BBM) salah sasaran, dan sistem subsidi pertanian yang tidak jelas. Oleh karena itu, subsidi pemerintah sebaikan diarahkan kepada kegiatan ekonomi yang produktif sehingga tidak hanya meningkatkan daya beli masyarakat, tetapi juga menciptakan lapangan kerja (Koran Jakarta, 13/7).

Gagal Mengelola

Ekonom Universitas Gajah Mada, Sri Adiningsih, menilai pemerintah selama ini gagal mengelola potensi sumber dana dan sumber daya alam yang melimpah. Hal ini, antara lain, terlihat dari tingginya kebergantungan Indonesia pada impor pangan setiap tahunnya.

Padahal, lanjut Adiningsih, selama ini faktor konsumsi sangat menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, sektor yang diandalkan ini ternyata dibanjiri oleh barang-barang impor termasuk komoditas pangan.

"Kebergantungan yang tinggi pada impor juga bisa menghambat pertumbuhan. Pasar dalam negeri sudah banyak diserbu berbagai produk impor. Kebanyakan dari masyarakat kita merupakan kelas menengah sehingga produk impor dinikmati kelas menengah," ujarnya.

Impor pangan Indonesia kian mengkhawatirkan dan terus meningkat setiap tahun, mencapai 6,42 miliar dollar AS (sekitar 57 triliun rupiah) pada 2010 atau naik 35,16 persen dibandingkan pada 2009. "Impor yang tinggi bisa menggerus pendapatan dan cadangan devisa. Diversifikasi pangan yang diagendakan pemerintah sebagai negara yang memiliki kemandirian pangan hanya isapan jempol. Kesejahteraan petani di daerah masih memprihatinkan," kata Adiningsih.

Impor pangan terbesar pada 2010 dialokasikan untuk gandum yang pada 2010 mencapai 1,42 miliar dollar AS. Kacang kedelai, susu, dan produk susu juga menyerap devisa cukup besar dengan nilai impor masing-masing 840 juta dollar AS dan 630 juta dollar AS.

"Thailand yang memiliki lahan tidak seluas Indonesia dan tanah yang subur seperti Indonesia bisa menjadi eksportir beras yang diakui dunia. Kita malah jadi importir," ujar Adiningsih. lex/fan/WP

Memulai Karier dengan Mulus

Rabu, 13 Juli 2011


Pertanyaan:

Bu Rossa, saya baru saja lulus sidang skripsi dan meraih gelar sarjana S1. Tantangan dunia kerja telah menanti di hadapan saya. Apa yang harus saya siapkan agar tidak terseok-seok di tengah jalan Bu?

Rico, Jakarta


Jawaban:

Selamat, Anda sudah lulus kuliah dan sudah punya gelar di tangan. Kini Anda tiba di dunia nyata di mana Anda harus memulai hidup dan karier profesional Anda. Ini adalah langkah-langkah yang bias membantu Anda di kehidupan yang sesungguhnya selepas sekolah:

1. Tentukan tujuan

Setelah bertahun-tahun sekolah, Anda tentunya sudah yakin tentang pekerjaan apa yang Anda inginkan, bukan? Tapi kalau belum juga, maka ini saatnya menentukan apa kekuatan Anda dan mengidentifikasi karier apa yang paling cocok dengan Anda. Apakah Anda tipe orang yang senang dikelilingi orang lain? Atau Anda lebih suka menyendiri di depan computer sambil membuat program? Tulis semua kekuatan, kelemahan, kesukaan, ketidaksukaan, dan ketertarikan. Kemudian fokuskan itu, baru cari pekerjaan yang sesuai dengan bakat Anda, supaya Anda bisa menikmatinya dan mengerjakannya dengan maksimal.

2. Lakukan penelitian

Jika Anda suka mengincar perusahaan tertentu, sangat penting bagi Anda untuk mencari pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang perusahaan itu, tapi jangan juga menutup diri dari perusahaan lainnya. Yang harus Anda perhatikan ialah kualitas, cara kerja, dan stabilitas perusahaan itu. Apakah mereka akan bertahan selama beberapa tahun kedepan atau tidak? Apakah Anda bisa menyesuaikan diri disana? Jika Anda sudah mencari tahu, akan lebih mudah bagi Anda ketika wawancara maupun jika sudah diterima di sana.

3. Siapkan 'senjata' Anda

Sangat penting memiliki 'alat' yang tepat untuk tugas yang tepat pula. Yang Anda butuhkan ketika mencari pekerjaan
ialah CV yang baik. Ambil waktu untuk membentuk CV yang menarik dan sempurna untuk bisa "dijual". Ini ada beberapa tip yang penting diingat dalam membuat CV:

• Karena belum ada pengalaman kerja, tulis sebanyak-banyaknya tentang kemampuan dan bakat Anda.

• Jangan lupa tulis semua yang sudah pernah Anda raih/prestasi, sebagai nilai tambah tersendiri.

• Jangan lupa sertakan semua kegiatan di sekolah yang pernah Anda ikut seperti OSIS, kerja sampingan sambil sekolah,
atau yang lainnya.

4. Manfaatkan jaringan

Salah satu hal terpenting dalam mencari kerja adalah jaringan. Mengambil keuntungan dari semua sumber yang bisa Anda dapatkan sangatlah penting. Teman yang sudah lebih dulu lulus dan kerja, teman orang tua yang punya perusahaan, tetangga, bahkan info dari dosen atau guru, tidak boleh disia-siakan. Sebarkan CV Anda, dan jangan pelit info dengan orang lain, supaya Anda sendiri juga mendapat bantuan. Jangan malu dan takut untuk menelpon teman lama dan mengumpulkan info sebanyak-banyaknya.

5. Berlatih memainkan peran

Kalau Anda ingin menjadi bagian dari dunia professional, Anda harus mulai melatih diri untuk bersikap layaknya seorang profesional. Beli pakaian yang baik dan sesuai dengan pekerjaan yang Anda inginkan, dan pakai lah di hari wawancara Anda. Jangan lupa ganti alamat email dengan nama yang terdengar serius, yang paling mudah adalah dengan nama Anda sendiri. Di rumah, Anda juga harus mulai bersikap profesional. Angkat telepon yang berbunyi dengan sopan, bukan dengan asal-asalan, karena siapa tahu telepon itu dari calon perusahaan yang ingin mempekerjakan Anda. Semakin Anda memainkan peran itu dengan baik, maka orang akan semakin teryakini oleh Anda.

6. Jangan pernah menyerah

Dunia perkerjaan adalah tantangan yang luar biasa berat. Karena itu, pasang tujuan dan harapan yang realistik, dan sadari bahwa ada kemungkinan besar bahwa Anda harus memulai dari bawah untuk naik ke pekerjaan impian Anda. Anda bias ditolak berkali-kali oleh siapa saja dan mungkin akan banyak pengalaman pahit. Tapi itulah yang harus dilewati. Jadilah proaktif, ulet, tekun, percaya diri, dan yakin bahwa ada pekerjaan terbaik yang sedang menanti Anda diluar sana!

Sumber : curhat bu rosa

Arah Pendidikan Indonesia di Abad 21

Minggu, 10 Juli 2011

Bangsa Indonesia mendambakan masyarakatnya maju setingkat dan sederajat masyarakat dunia. Di Tanah Air didirikan banyak pabrik berbagai jenis. Dalam peta pembangunan ditetapkan kawasan industri, kawasam permukiman dan sebagainya. Bangsa Indonesia saat ini mulai menapak pada kehidupan gelombang ketiga yang disebut Alvin Toffler, bahwa umat manusia menghadapi sejumlah lompatan ke depan, menghadapi pergolakan, perombakan dan restrukturisasi yang mendasar selama dunia berkembang. Dampaknya akan menyentuh setiap orang, merusak dan merobek kehidupan keluarga, mengguncang ekonomi, dan melumpuhkan sistem potitik dan menghancurkan nilai-nilai kita.

Sosiolog Astrid S Susanto mendeskripsikan abad 20 adalah abad teknik, otomat, abad komputer, abad interplanetaria dan biasa disebut the soules and material age yaitu abad depersonalisasi di mana manusia bukan lagi manusia. Akibat dari depersonalisasi adalah manusia tak mau dianggap sebagai yang bertanggungjawab atas akibat tindakannya, sehingga di samping menjadi suatu abad yang tak saja hampa, juga menjadi abad yang tak bertanggung jawab.

Biarpun masyarakat Indonesia tak menjadi masyarakat industrial seluruhnya, yang jelas kian hari kian banyak industri didirikan. Desa kekurangan tenaga kerja produktif karena mereka pergi ke kota bekerja di pabrik-pabrik. Mereka inilah pencipta masyarakat baru, masyarakat industrial. Keadaan masyarakat yang demikian itulah yang perlu diantisipasi dunia pendidikan. Sekolah di manapun tempatnya outputnya akan tersebar di pelbagai lapangan pekerjaan, termasuk pabrik.

Bagaimana pendidikan disiapkan untuk masyarakat industrial? Di samping keterampilan, peserta didik perlu dibekali kesadaran penggunaan waktu, ethos kerja, mengenalkan kehidupan masyarakat industrial, melatih ketahanan mental dan moral. Guna berperan di tengah masyarakat global dan dalam sistem pendidikan nasional, sekolah swasta berpeluang sangat luas. Undang-undang 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, bab 1, pasal 1 ayat (16) menyatakan, pendidikan berbasis masyarakat adalah penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi, dan potensi masyarakat sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat.

Berarti masyarakat diberi peran mendirikan dan menyelenggarakan satuan pendidikan pada jalur pendidikan sekolah atau jalur pendidikan luar sekolah, pada semua jenis pendidikan kecuali pendidikan kedinasan. Juga di bidang kurikulum, sekolah berpeluang mengembangkan melalui percobaan atau penelitian. Singkatnya masyarakat sebagai mitra pemerintah, berpeluang luas berperan serta dalam kegiatan pendidikan nasional.

Sekolah modern dalam melaksanakan fungsinya perlu memberi porsi seimbang antara pengajaran dan pendidikan. Pengajaran adalah lebih menyangkut aspek pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat bagi kehidupannya kelak. Sedang pendidikan lebih menyangkut aspek kepribadian.

Pendidikan abad 21 memiliki ciri-ciri:

- Siswa belajar dengan asyik, dan berani mengungkapkan isi hatinya tanpa tekanan.

- Terjalin hubungan yang dekat antara guru dan siswa serta orangtua,

- Guru tak tertekan dengan beban berat, sukacita membimbing dan mendampingi siswa.

- Guru bertindak sebagai orangtua kedua dapat memasukkan nilai-nilai baik dalam kehidupan siswa.

- Guru perlu punya daya kreatif inovatif yang unggul sehingga mampu membawa siswa menjadi lebih baik.

- Siswa berinovasi maksimal di setiap pembelajaran.

- Kurikulum tertata runtut dan dengan tema belajar yang tak tumpang tindih.

- Kurikulum dengan tema menarik dan bermanfaat bagi siswa, orangtua dan masyarakat.

- Dukungan penuh orangtua siswa dalam daya dan dana.

-Terdapat suasana kekeluargaan di sekolah, saling dukung antarguru, guru dengan orangtua dan guru dengan siswa.

- Terdapat sistem penilaian terbuka sehingga perkembangan belajar siswa terpantau.

Dharma Wijayanto, SSi, MSi

Guru Sains Sekolah Citra Berkat Surabaya
dharmawj@yahoo.com

sumber : surya.co.id